Kembangkan Bisnis Komputasi Awan lewat Anak Usaha, EDM Siap Melantai di Bursa
loading...
![Kembangkan Bisnis Komputasi...](https://am.sindonews.net/mobile/2016/images/pre-images-light.png)
PT Era Digital Media Tbk (EDM) berencana melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - PT Era Digital Media Tbk (EDM) berencana melakukan Penawaran Umum Saham Perdana ( IPO ) Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) . EDM menargetkan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp75 miliar sampai dengan Rp82,5 miliar.
Direktur Utama EDM, Yunika Rima mengatakan, dengan melakukan IPO, pihaknya dapat melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui perusahaan anak, Eranyacloud (PT Era Awan Digital). Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat segmen Business to Business (B2B) dengan membentuk ekosistem mitra penjual, bekerjasama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk dari Perseroan ke seluruh Indonesia.
Yunika menambahkan, pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah modal kerja EDM sebanyak 20% dan akan digunakan untuk investasi pada PT Era Awan Digital (Eranyacloud) sebanyak 80% dari total dana hasil IPO setelah dikurang biaya-biaya terkait IPO.
“Adapun investasi di PT Era Awan Digital akan digunakan untuk berbagai hal, salah satunya melakukan penambahan kapasitas server untuk pengembangan dan inovasi produk baru yakni Graphic Processing Unit (GPU) on cloud, Content Delivery Network (CDN), dan Object Storage," ujar Direktur dari PT Era Digital Media sekaligus CEO dari Eranyacloud, Shaane Harjani saat menggelar public expose pada Hari Rabu, 29 Maret 2023 untuk memperkenalkan prospek bisnis, kinerja keuangan dan rencana bisnis Perseroan.
Berdasarkan proyeksi dari perusahaan riset global Gartner, total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp39,3 triliun pada tahun 2025. Hal ini juga diperkuat dengan riset dari International Data Corporation di tahun 2022 yang mengungkapkan terdapat 81% pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud.
Hal ini dikarenakan, teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis kedepan. Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300% year-on-year (yoy). Melihat hal tersebut, Perseroan yakin saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
“Kami melihat bahwa EDM selaku perusahaan penyedia jasa layanan konten, mobile game dan OTT religi yang di distribusikan oleh Perusahaan telekomunikasi, dimana hampir semua provider seluler di Indonesia telah menjadi mitra dari EDM, selain itu EDM sebagai penyedia layanan cloud computing yang dijalankan oleh Entitas Anaknya, memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik," ujar Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas, Achdiarini Siwiwardhani.
Sebagaimana diketahui, jumlah pengguna telepon & komputer, serta internet di Indonesia terus meningkat hal ini juga tentunya akan meningkatkan kebutuhan data storage secara virtual yang semakin tinggi. Di sisi lain, Perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga diyakini bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk ke depannya.
Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia, Nyoman Widita Prabawa menyatakan, bahwa pihaknya telah melihat transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.
“Kondisi pasar komputasi awan memiliki permintaan yang kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa," tutup Nyoman.
EDM sendiri didirikan sejak tahun 2015 oleh Shaane Harjani yang mengawali karirnya sebagai promotor musik dan berhasil membawa musisi internasional seperti Justin Bieber, Jason Mraz, dan Westlife melalui Marygops yang didirikannya tahun 2010.
Ketertarikannya akan berbisnis dan melihat peluang di industri digital yang berkembang pesat, Shaane membangun EDM di tahun 2015 dan Eranyacloud di tahun 2020. Saat ini, EDM telah mengantongi surat pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 24 Maret 2023. Perseroan akan membuka kesempatan bookbuilding (penawaran awal saham) bagi calon investor sejak tanggal 28-31 Maret 2023.
Direktur Utama EDM, Yunika Rima mengatakan, dengan melakukan IPO, pihaknya dapat melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui perusahaan anak, Eranyacloud (PT Era Awan Digital). Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat segmen Business to Business (B2B) dengan membentuk ekosistem mitra penjual, bekerjasama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk dari Perseroan ke seluruh Indonesia.
Yunika menambahkan, pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah modal kerja EDM sebanyak 20% dan akan digunakan untuk investasi pada PT Era Awan Digital (Eranyacloud) sebanyak 80% dari total dana hasil IPO setelah dikurang biaya-biaya terkait IPO.
“Adapun investasi di PT Era Awan Digital akan digunakan untuk berbagai hal, salah satunya melakukan penambahan kapasitas server untuk pengembangan dan inovasi produk baru yakni Graphic Processing Unit (GPU) on cloud, Content Delivery Network (CDN), dan Object Storage," ujar Direktur dari PT Era Digital Media sekaligus CEO dari Eranyacloud, Shaane Harjani saat menggelar public expose pada Hari Rabu, 29 Maret 2023 untuk memperkenalkan prospek bisnis, kinerja keuangan dan rencana bisnis Perseroan.
Berdasarkan proyeksi dari perusahaan riset global Gartner, total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp39,3 triliun pada tahun 2025. Hal ini juga diperkuat dengan riset dari International Data Corporation di tahun 2022 yang mengungkapkan terdapat 81% pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud.
Hal ini dikarenakan, teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis kedepan. Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300% year-on-year (yoy). Melihat hal tersebut, Perseroan yakin saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
“Kami melihat bahwa EDM selaku perusahaan penyedia jasa layanan konten, mobile game dan OTT religi yang di distribusikan oleh Perusahaan telekomunikasi, dimana hampir semua provider seluler di Indonesia telah menjadi mitra dari EDM, selain itu EDM sebagai penyedia layanan cloud computing yang dijalankan oleh Entitas Anaknya, memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik," ujar Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas, Achdiarini Siwiwardhani.
Sebagaimana diketahui, jumlah pengguna telepon & komputer, serta internet di Indonesia terus meningkat hal ini juga tentunya akan meningkatkan kebutuhan data storage secara virtual yang semakin tinggi. Di sisi lain, Perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga diyakini bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk ke depannya.
Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia, Nyoman Widita Prabawa menyatakan, bahwa pihaknya telah melihat transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.
“Kondisi pasar komputasi awan memiliki permintaan yang kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa," tutup Nyoman.
EDM sendiri didirikan sejak tahun 2015 oleh Shaane Harjani yang mengawali karirnya sebagai promotor musik dan berhasil membawa musisi internasional seperti Justin Bieber, Jason Mraz, dan Westlife melalui Marygops yang didirikannya tahun 2010.
Ketertarikannya akan berbisnis dan melihat peluang di industri digital yang berkembang pesat, Shaane membangun EDM di tahun 2015 dan Eranyacloud di tahun 2020. Saat ini, EDM telah mengantongi surat pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 24 Maret 2023. Perseroan akan membuka kesempatan bookbuilding (penawaran awal saham) bagi calon investor sejak tanggal 28-31 Maret 2023.
(akr)