Gabung Vale dan Huayou, Ford Investasi Proyek Nikel di Indonesia

Jum'at, 31 Maret 2023 - 16:03 WIB
loading...
Gabung Vale dan Huayou, Ford Investasi Proyek Nikel di Indonesia
Produsen mobil Amerika Serikat Ford investasi proyek nikel di Indonesia. FOTO/Reuters
A A A
SOROWAKO - Produsen mobil Amerika Serikat Ford (F.N)bergabung dengan PT Vale Indonesia (INCO.JK)dan Zhejiang Huayou Cobalt's dari China sebagai mitra baru mereka dalam investasi pabrik pengolahan nikel senilai USD4,5 miliar di Indonesia. Investasi tersebut merupakan yang pertama Ford di Asia Tenggara di tengah peningkatan bahan baku untuk memproduksi baterai kendaraan listrik (EV).

Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia berusaha mengembangkan industri hilir logam yang pada akhirnya bertujuan untuk memproduksi baterai dan kendaraan listrik. Pabrik high-pressure acid leaching (HPAL) yang diusulkan akan berlokasi di Pomalaa di Sulawesi Tenggara, di mana Vale mengoperasikan tambang nikel.



Melansir Reuters, Vale dan Huayou memulai pembangunan pabrik pada bulan November dan operasi komersial diharapkan akan dimulai pada tahun 2026. Chief executive Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan kesepakatan yang unik karena terlah berhasil produsen mobil AS itu masuk ke bisnis hulu nikel.

Dia mengatakan bahwa Vale memiliki 30% saham di proyek tersebut dengan sisanya dikendalikan oleh Ford dan Huayou. Namun demikian pihaknya tidak merinci nilai investasi yang digelontorkan Ford.

Namun diproyeksikan industri tersebut akan menghasilkan 120.000 ton endapan hidroksida campuran per tahun merupakan bahan yang diekstraksi dari bijih nikel untuk digunakan dalam baterai EV.

"Ford dapat membantu memastikan bahwa nikel yang kami gunakan dalam baterai kendaraan listrik ditambang, diproduksi dalam standar ESG yang sama sebagai bagian dari bisnis kami di seluruh dunia," kata Chief Government Affairs Officer Ford Christopher Smith.

Baca Juga: Bikin Bayar Cicilan Lancar, Ford Siapkan Teknologi Debt Collector

Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia telah melarang ekspor bijih nikel yang belum diproses sejak tahun 2020. Pemerintah juga mengajak produsen kendaraan listrik global seperti Tesla dan Grup BYD China untuk berinvestasi di Indonesia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)