Cladtek Terus Perkuat Tingkat Komponen Dalam Negeri

Senin, 03 April 2023 - 12:07 WIB
loading...
Cladtek Terus Perkuat...
Proses pengerjaan pipa cladding di fasilitas produksi PT Cladtek Bi-Metal Manufacturing di Batam. Foto/Dok. Cladtek
A A A
JAKARTA - Industri berbasis material logam penghasil pipa cladding, PT Cladtek Bi-Metal Manufacturing (Cladtek), terus berupaya menambah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produk-produknya. Saat ini, nilai TKDN yang dicapai oleh Cladtek berkisar dari 13% hingga sekitar tertinggi mencapai 53%.

"Cladtek akan terus mencari peluang-peluang yang memungkinkan penambahan TKDN dalam produk-produknya, kendati kendala-kendala yang ada juga tidak mudah," ungkap Country Sales Manager Alvin Pangemanan, Senin (3/4/2023).



Dia mencontohkan, bahan baku salah satu produk unggulannya CRA (Corrosion Resistant Alloy) hingga kini masih belum ada di Indonesia. Hal itu memaksa perusahaan multinasional yang bermarkas di Batam tersebut untuk melakukan impor.

Terlepas dari itu, Alvin menjelaskan, Cladtek terus melakukan inovasi guna menciptakan produk berkualitas dan inovatif sehingga menjadi yang terbaik di bidangnya. Sejak beroperasi di tahun 2003, Cladtek menjadi produsen sekaligus pemasok CRA dengan tipe MLP dan Weld Overlay yang diaplikasikan khusus untuk fasilitas industri minyak, gas, bumi, dan energi.

Cladtek memiliki spesialisasi CRA yang sangat vital untuk sumur migas yang dikategorikan sebagai sour (asam) karena terdapat impurities seperti H2S, sulfur, CO2, dan lainnya. "Terutama di Indonesia, cukup banyak jenis minyak yang asam karena kondisi vulkanis, sama seperti di Timur Tengah," tuturnya.



Menurut Alvin, Cladtek adalah pemasok terbesar dan memiliki kapasitas manufaktur terbesar, sekitar 80 cladding machine, di dunia untuk weld overlay. Cladtek saat ini menguasai pangsa pasar terbesar yaitu sekitar 17%.

"Cladtek merupakan satu-satunya pemain mechanically lined pipe di Indonesia dan menjadi salah satu di antara 4 pemain di dunia. Kami memegang market share terbesar ke-2 di dunia untuk jenis ini berdasarkan market research oleh Rystad per Juli 2022 yakni sebesar 30%," ungkap Alvin.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)