Tumbuh 10,64 Persen, Kredit Perbankan Februari 2023 Tembus Rp6.375,3 Triliun

Senin, 03 April 2023 - 17:29 WIB
loading...
Tumbuh 10,64 Persen, Kredit Perbankan Februari 2023 Tembus Rp6.375,3 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit perbankan pada Februari 2023 tumbuh sebesar 10,64% secara tahunan atau year on year menjadi Rp6.375,3 triliun. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit perbankan pada Februari 2023 tumbuh sebesar 10,64% secara tahunan atau year on year menjadi Rp6.375,3 triliun. Adapun, pertumbuhan kredit tersebut utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 13,01% secara tahunan.



Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan, secara month to month, nominal kredit perbankan Februari 2023 meningkat 1,02% atau sebesar Rp64,44 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,18% secara tahunan menjadi Rp7.989 triliun, dengan giro dan deposito sebagai main driver.

Secara month to month, DPK Januari 2023 tumbuh 0,44% atau naik Rp34,89 triliun. Dian menyebut, komposisi DPK didominasi oleh dana murah atau current account and saving account (CASA) yang relatif stabil dan tidak terlalu terpengaruh terhadap pergerakan suku bunga.

“Kondisi tersebut mendukung terjaganya kinerja likuiditas perbankan, antara lain tercermin dari rasio-rasio likuiditas yang berada di atas threshold,” kata Dian dalam ‘Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Maret 2023’, Senin (3/4/2023).



Di samping itu, Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Februari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,58% dan 29,09%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Adapun, Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR posisi Desember 2022) masing-masing sebesar 244,20% dan 140,42%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 100%.

Lebih lanjut, kata Dian, risiko kredit di Februari 2023 tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,75% dan NPL gross sebesar 2,58%. Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada Februari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp427,7 triliun, dengan jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,93 juta nasabah.

“Sementara untuk risiko pasar, Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,47%, jauh di bawah threshold 20%. Serta, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan yang berada di level yang cukup tinggi dan menguat menjadi sebesar 26,1%,” pungkas Dian.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)