Menko Airlangga Dorong Diaspora RI di Jerman Turut Aktif Membangun Bangsa
loading...
A
A
A
Selanjutnya pahun ini, Indonesia juga menjabat sebagai Chairman ASEAN dan berupaya untuk bisa menghasilkan berbagai terobosan penting, termasuk integrasi digital ekonomi di kawasan ASEAN. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga turut menjelaskan lebih lanjut terkait keunggulan Indonesia dalam pengolahan sumber daya alam hingga potensi besar berupa sumber daya manusia yang melimpah dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan nasional.
Untuk itu, Menko Airlangga memandang perlu agar Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki. Selain itu, isu penting lainnya yang mengemuka pada pertemuan tersebut adalah dorongan peningkatan kerja sama antara industri dan institusi pendidikan menengah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Vokasi.
"Pemerintah RI sangat fokus pada pengembangan SDM. Ketika menetapkan target peningkatan income per capita dari USD 4000 ke USD 12.000, salah satu yang harus dibangun adalah sumber daya manusia. Sebagai bukti keseriusan, Pemerintah RI bahkan memberikan insentif berupa super deduction tax hingga 200%," jelas Menko Airlangga.
Diaspora Indonesia di luar negeri diharapkan juga dapat mendorong kerjasama konkret dalam agenda pembangunan nasional. Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Menteri Perindustrian, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Kemenko Perekonomian, perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman, hingga perwakilan Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) di Jerman.
Untuk itu, Menko Airlangga memandang perlu agar Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki. Selain itu, isu penting lainnya yang mengemuka pada pertemuan tersebut adalah dorongan peningkatan kerja sama antara industri dan institusi pendidikan menengah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Vokasi.
"Pemerintah RI sangat fokus pada pengembangan SDM. Ketika menetapkan target peningkatan income per capita dari USD 4000 ke USD 12.000, salah satu yang harus dibangun adalah sumber daya manusia. Sebagai bukti keseriusan, Pemerintah RI bahkan memberikan insentif berupa super deduction tax hingga 200%," jelas Menko Airlangga.
Diaspora Indonesia di luar negeri diharapkan juga dapat mendorong kerjasama konkret dalam agenda pembangunan nasional. Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Menteri Perindustrian, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Kemenko Perekonomian, perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman, hingga perwakilan Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) di Jerman.
(nng)