Dikait-kaitkan dengan Gubernur Lampung Gegara Kritikan, Ini Sosok Perusahaan Gula Terbesar di Indonesia

Minggu, 16 April 2023 - 07:39 WIB
loading...
Dikait-kaitkan dengan...
Salah satu pabrik SGC di Lampung. Foto/SGC
A A A
JAKARTA - Gara-gara kritikan Bima Yudho Saputro, seorang tiktoker, terhadap Provinsi Lampung , nama Sugar Grup Companies (SGC) jadi terseret-seret. Arsip-arsip pemberitaan media lokal di Lampung yang mengaitkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan SGC dikeluarkan oleh para netizen.



Lantas siapa SGC sebenarnya? Wooo... SGC adalah raksasa perusahaan gula di Indonesia yang pada 2002 memproduksi Gulaku, merek gula pertama di Indonesia. Mengutip laman perusahaan, Sugar Group Companies didirikan pada 1983 di Lampung.

SGC telah berhasil mengembangkan dan menumbuhkan kapabilitasnya sebagai industri perkebunan tebu. Saat ini SGC memiliki empat perusahaan yang memproduksi gula dan etanol. SGC memiliki lahan tebu seluas 62.000 hektare di Lampung.

Keempat anak perusahaan itu adalah PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Sweet Indolampung (SIL), PT Indolampung Perkasa (ILP), dan PT Indolampung Distillery (ILD). Ketiga anak perusahaan yang disebutkan di awal bergerak dalam produksi gula, sedangkan PT Indolampung Distillery memproduksi Etanol.

SGC dimiliki oleh salah satu orang terkaya di Indonesia, Gunawan Jusuf. Pada 2018, Data Glob Asia mengungkap, kekayaan Gunawan Jusuf mencapai USD905 juta dan mendudukannya sebagai orang nomor 40 terkaya di Indonesia.

Sebelum menjadi pemilik dan pemimpin SGC, Gunawan Jusuf adalah bos dari PT Makindo Tbk. Makindo merupakan perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan, salah satunya PT Garuda Pancaarta yang membeli SGC.

Pada 2021, lewat sebuah tender Gunawan Jusuf membeli SGC dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). SGC sejatinya merupakan aset dari Salim Group terkait bantuan likuiditas Bank Indonesia. Saat itu Gunawan disebut-sebut merogoh kocel hingga Rp1,16 triliun untuk membeli SGC.



Seperti diketahui kritikan Bimayang menyebut Lampung "dajjal" viral di media sosial. Kritikan itu direspons dengan melaporkan Bimo ke pihak kepolisan.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)