Menperin Kaget, Kontribusi Ekspor Manufaktur Capai 79% di Semester I/2020

Selasa, 21 Juli 2020 - 13:49 WIB
loading...
Menperin Kaget, Kontribusi...
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi kinerja ekspor industri pengolahan non migas saat ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Sepanjang semester I tahun 2020, total nilai pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga USD60,76 miliar atau menyumbang 79,52% dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai USD76,41 miliar.

“Terus terang saya cukup surprise dengan hasil kinerja ekspor industri pengolahan non migas saat ini. Di luar dugaan, kinerja ekspor sektor industri manufaktur ternyata masih mencatatkan kontribusi yang positif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Agus menegaskan, bahwa pihaknya terus menjaga keberlangsungan aktivitas industri manufaktur di Tanah Air, meskipun sedang tertekan karena melambatnya ekonomi dunia dan dampak pandemi Covid-19. Sebab, selama ini sektor industri manufaktur berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

“Kami bertekad untuk senantiasa menggenjot kinerja industri yang memiliki orientasi ekspor. Dilihat dari sumbangsihnya terhadap struktur nilai ekspor nasional, sektor industri berkontribusi 79,52% pada semester I/2020 atau naik dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar 75,47%,” paparnya.

(

Disusul selanjutnya oleh ekspor dari industri logam dasar yang menembus USD1,67 miliar, kemudian pengapalan produk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar USD1 miliar.

Sementara itu, sektor yang mengalami kenaikan ekspor di atas 30% dari bulan sebelumnya meliputi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang naik sebesar 228,63% dengan nilai ekspor USD2,55 juta. Selanjutnya, industri alat angkutan lainnya (naik 74,15% dengan nilai ekspor USD131,83 juta), industri peralatan listrik (naik 50,39% dengan nilai ekspor USD383,55 juta) dan industri tekstil (naik 45,38% dengan nilai ekspor USD271,38 juta).

Sedangkan, sektor-sektor yang mengalami peningkatan ekspor di atas 30% dari periode tahun sebelumnya antara lain industri furnitur yang naik sebesar 80,87% dengan nilai ekspor USD164,70 juta, kemudian industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional (naik 42,41% dengan nilai ekspor USD58,37 juta).
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2260 seconds (0.1#10.140)