Ketika Pemimpin Perusahaan Mencuri Ilmu dari Teman Sekelas

Selasa, 21 Juli 2020 - 13:03 WIB
loading...
Ketika Pemimpin Perusahaan Mencuri Ilmu dari Teman Sekelas
Suasana pembelajaran bagi para eksekutif bisnis di kampus program Doctoral Prasetiya Mulya. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan dan ujian yang nyata bagi para pengusaha. Kemampuan pemimpin dalam mengelola bisnis termasuk saat krisis menjadi salah satu kunci bakal langgeng atau tidaknya sebuah perusahaan.

Seorang pemimpin yang baik mampu memanfaatkan tantangan atau kondisi terhimpit menjadi peluang bisnis yang cermat dengan taktik dan analisa yang berbasis pada data dan riset yang kuat. Juga dengan kekayaan pengalaman dan jejaring bisnis luas yang dimiliki, lompatan dalam dunia kewirausahaan pun dapat diraih. (Baca: Kandidat dari Saudi: Perbaiki WTO Butuh Manajemen dan Kepemimpinan )

Melalui pengetahuan manajemen bisnis yang utuh, seorang entrepreneur atau para profesional penentu maupun pengambil keputusan bisnis dapat diarahkan pada hasil yang lebih terukur.

Hal itulah yang coba dijembatani oleh dunia kampus, dimana saat ini tak sedikit universitas yang menawarkan program-program yang menyasar para eksekutif muda. Salah satunya di Universitas Prasetiya Mulya dimana para eksekutif muda bisa produktif sekaligus mengejar pengetahuan manajemen terkini dengan bergabung pada program kelas part-time MM Business Management yang pesertanya datang dari berbagai disiplin ilmu.

Mereka akan membiasakan melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang, serta bekerja dalam lingkungan kolaboratif. Seperti yang dialami Presiden Direktur PT. Arthaguna Ciptasarana, Safitri Siswono. Berlatar belakang sarjana teknik, Fitri tidak mengalami kesulitan saat menghadapi pelajaran seperti ekonomi dan keuangan.

Namun, pelajaran marketing dan human resource memberi tantangan tersendiri baginya. Untuk memenangkan tantangan tersebut, strategi Fitri adalah ‘mencuri’ ilmu rekan-rekannya.

“Karena teman sekelas saya datang dari berbagai latar belakang, saya perlahan-lahan ‘tertular’ ilmu marketing, finance, dan human resource juga dari mereka. Sekarang, saya jadi punya pandangan yang lebih luas soal proses bisnis,” ungkapnya, Selasa (21/7/2020).

Dia menambahkan, kemampuan analytical thinking juga terus diasah guna menghasilkan keputusan bisnis yang kompetitif dalam menghadapi gejolak industri yang tak menentu, seperti halnya pada masa pandemi global Covid-19 yang telah merontokkan perekonomian di hampir semua negara.

Dekan School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya, Fathony Rahman mengatakan, seorang Senior Executive harus mampu memformulasi, mengimplementasi, serta mengevaluasi strategi untuk menciptakan peluang bisnis baru di kemudian hari.

Sistem informasi, pemasaran, keuangan, operasional, serta research and development adalah berbagai aspek bisnis yang harus dikelola secara tepat untuk tercapainya kesuksesan sebuah organisasi bisnis.

"Dalam mengintegrasikan seluruh aspek tersebut, kami menawarkan MM Strategic Management (MMSM), program komprehensif yang membantu para pemimpin dalam memecahkan berbagai persoalan kompleks perusahaan," ujarnya.

Sesuai dengan prioritas kepemimpinan, lanjut Fathony, MMSM memberi dua track peminatan yaitu Strategic Innovation yang mempelajari inovasi bisnis lintas industri di Indonesia sembari memperluas jejaring bisnis, dan Global Business Management dimana fokus mempelajari cara mengelola strategi, inovasi, pemasaran Internasional, serta global supply chain.

Pada pertengahan bulan Oktober 2019, Mahasiswa MMSM lakukan riset pasar di Kamboja bertajuk HerbaKOF Project, “Dengan HerbaKOF sebagai brand, mahasiswa diharapkan mempelajari market entry dan mengaplikasikan ilmu dari mata kuliah Global Business Management,” ucapnya.

Melalui program ini tercetak sosok yang mampu menciptakan berbagai alternatif strategi yang menguntungkan dari segi bisnis, serta memastikan terciptanya keunggulan kompetitif jangka panjang.

Sementara itu, pada tingkat Doktoral, peserta didik akan mengembangkan konsep ilmu dan metode bisnis baru baik dalam manajemen atau kewirausahaan dengan mengedepankan inovasi-inovasi proses bisnis masa kini.

Sekretaris Program Doktoral Universitas Prasetiya Mulya, Sugiarto, mengatakan, penekanan penyelenggaraan program Doktoral ini adalah pada hasil penelitian yang memberi kontribusi signifikan bagi industri pada umumnya dan perusahaan pada khususnya.

"Tidak mengarah ke functional management dan secara langsung dituangkan dalam bentuk mini workshop yang bisa diikuti untuk terus mengembangkan keilmuan para praktisi bisnis,” jelas dia.

Secara spesifik, kompetensi lulusan program Doktor Manajemen dan Kewirausahaan pertama di Indonesia ini mampu menggunakan dan mengintegrasikan berbagai metodologi penelitian dalam pemecahan masalah. (Baca juga: Usaha Mikro Serap 70% Tenaga Kerja, Menaker Genjot Pelatihan Kewirausahaan )

Selain itu juga mengembangkan solusi inovatif untuk keperluan industri baik saat ini maupun masa depan, memperkaya ilmu pengetahuan dan praktik bisnis, menyebarkan temuan ilmiah penelitian yang bersifat praktis, dan memimpin pengelolaan dan pengembangan organisasinya berasaskan pendekatan akademik.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)