Geser Dominasi Dolar, 2 Negara Ini Mulai Pakai Yuan China dalam Transaksi Impor

Kamis, 27 April 2023 - 16:12 WIB
loading...
Geser Dominasi Dolar,...
Geser dominasi dolar AS, dua negara baru-baru ini mengumumkan mulai untuk menggunakan mata uang yuan China dalam transaksi dagangnya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Fenomena dedolarisasi tengah ramai diperbincangkan dan menjadi tren di sejumlah negara. Aksi dedolarisasi dapat mengurangi dominasi dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global.

Sebagaimana diketahui, selama ini dolar AS merupakan mata uang yang dominan digunakan dalam perdagangan internasional. Adapun dedolarisasi merupakan proses penggantian dolar AS sebagai mata uang yang dipakai untuk perdagangan dan/atau komoditas lainnya. Aksi dedolarisasi ini juga dinilai efektif mengurangi porsi dolar AS khususnya dalam hal cadangan devisa di bank sentral.

Mengutip pemberitaan Bloomberg pada Senin (3/4), setahun setelah Rusia menginvasi Ukraina, yuan China telah menggantikan dolar AS sebagai mata uang yang paling banyak diperdagangkan di Rusia.

Selain itu, ada dua negara yang baru-baru ini mengumumkan mulai untuk menggunakan mata uang yuan dalam transaksi dagangnya, khususnya terkait kegiatan impor. Berikut informasinya:

1. Argentina

Argentina mulai menggunakan yuan untuk transaksi impor dari China. Hal tersebut diumumkan oleh pemerintah pada Rabu (26/4/2023). Langkah ini ditempuh dengan tujuan untuk mengurangi cadangan dolar negara yang semakin berkurang.

Pemerintah Argentina menyampaikan bahwa transaksi impor pada bulan April, negara membayar dengan yuan yang nilainya setara USD1 miliar.

Nantinya, impor sebesar USD790 juta akan dibayar menggunakan yuan. Pada November 2022, negara asal legenda sepakbola Maradona itu bahkan sudah menukarkan yuan sebanyak USD5 miliar.


2. Irak

Bank sentral Irak berencana menggunakan mata uang yuan dalam transaksi impor dari China. Hal tersebut diumumkan pada Rabu (22/2/2023).

Penggunaan yuan dalam transaksi perdagangan Irak merupakan pertama kalinya. Diketahui, Bank sentral Irak mengambil langkah tersebut guna mengompensasi kekurangan dolar di pasar lokal yang mendorong kabinet untuk menyetujui revaluasi mata uang pada awal bulan.

Langkah tersebut menjadi sinyal meningkatnya peran yuan di panggung internasional. China telah secara bertahap membuka pasar keuangannya dan beberapa negara berupaya mendiversifikasi eksposur mata uang.



Adapun Bank sentral Irak mempunyai dua opsi untuk transaksi mata uang lokal. Pertama, dapat dilakukan dengan cadangan yuan di bank sentral, di mana uang yang disalurkan akan meningkatkan saldo bank Irak yang mempunyai rekening di bank China. Opsi lainnya, menggunakan cadangan dolar AS milik bank lalu mengonversinya menjadi yuan untuk dibayarkan ke China.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Menangkap Peluang di...
Menangkap Peluang di Tengah Meningkatnya Tren Reksa Dana Syariah
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Rekomendasi
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
Kronologi 2 Jemaah Salat...
Kronologi 2 Jemaah Salat Id Meninggal Tertimpa Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang
Isuzu Siapkan Truk Klasik...
Isuzu Siapkan Truk Klasik Keren yang Belum Pernah Anda Lihat
Berita Terkini
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
44 menit yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
1 jam yang lalu
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
2 jam yang lalu
Bulog Serap Gabah Petani...
Bulog Serap Gabah Petani Capai 725.000 Ton Setara Beras, Rekor 10 Tahun Terakhir
2 jam yang lalu
Idulfitri 1446 H, Kepala...
Idulfitri 1446 H, Kepala BPS Menyoroti Stabilitas Ekonomi Nasional
4 jam yang lalu
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
10 jam yang lalu
Infografis
Mulai 1 November, Deretan...
Mulai 1 November, Deretan HP Ini Tidak Bisa Pakai WhatsApp
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved