Begini Cita-cita Luhut terhadap Rumput Laut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pendayagunaan rumput laut sebagai salah satu cara melakukan proses transisi energi. Luhut menyampaikan bahwa ketergantungan terhadap pemanfaatan energi fosil akan dikurangi secara bertahap.
Upaya itu dibarengi dengan peningkatan kemampuan nasional dalam menghasilkan energi bersih, energi alternatif yang ramah lingkungan, termasuk mendukung rencana pengembangan biofuel dan crude oil berbasis rumput laut.
Menurutnya, rumput laut dapat memainkan peran besar dalam adaptasi perubahan iklim dengan menyerap emisi karbon, meregenerasi ekosistem laut, dan sebagai bahan biofuel dan plastik biodegradable.
Dia juga menyampaikan bahwa rumput laut merupakan blue natural capital yang sangat strategis untuk dikembangkan karena termasuk sektor yang padat karya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kondisi perairan tropis yang dimiliki Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk budidaya rumput laut, termasuk pengolahan industrinya. Indonesia merupakan produsen kedua terbesar rumput laut di dunia dengan nilai produksi 9,3 Juta ton tahun 2022.
"Dengan melakukan hilirisasi, nilai tambah di dalam negeri akan meningkat, sehingga pendapatan petani rumput laut akan meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Luhut pun mengingatkan agar pembudidaya terus menerapkan praktik budidaya yang ramah lingkungan. Langkah itu dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam dan juga nilai tambah yang lebih.
"Kurangi penggunaan botol-botol plastik sebagai pelampung, terapkan mekanisasi dalam hal pemanenan dan penyortiran benih, kembangkan kebun bibit rumput laut secara merata di sentra-sentra budidaya, dan gunakan teknologi sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi," katanya.
Upaya itu dibarengi dengan peningkatan kemampuan nasional dalam menghasilkan energi bersih, energi alternatif yang ramah lingkungan, termasuk mendukung rencana pengembangan biofuel dan crude oil berbasis rumput laut.
Menurutnya, rumput laut dapat memainkan peran besar dalam adaptasi perubahan iklim dengan menyerap emisi karbon, meregenerasi ekosistem laut, dan sebagai bahan biofuel dan plastik biodegradable.
Dia juga menyampaikan bahwa rumput laut merupakan blue natural capital yang sangat strategis untuk dikembangkan karena termasuk sektor yang padat karya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kondisi perairan tropis yang dimiliki Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk budidaya rumput laut, termasuk pengolahan industrinya. Indonesia merupakan produsen kedua terbesar rumput laut di dunia dengan nilai produksi 9,3 Juta ton tahun 2022.
"Dengan melakukan hilirisasi, nilai tambah di dalam negeri akan meningkat, sehingga pendapatan petani rumput laut akan meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Luhut pun mengingatkan agar pembudidaya terus menerapkan praktik budidaya yang ramah lingkungan. Langkah itu dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam dan juga nilai tambah yang lebih.
Baca Juga
"Kurangi penggunaan botol-botol plastik sebagai pelampung, terapkan mekanisasi dalam hal pemanenan dan penyortiran benih, kembangkan kebun bibit rumput laut secara merata di sentra-sentra budidaya, dan gunakan teknologi sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi," katanya.
(uka)