Cara Pebisnis Kuliner Manfaatkan Kegemaran Orang RI Makan Mi dan Selera Pedas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meskipun beras masih menjadi makanan pokok, konsumen Indonesia juga sangat gandrung dengan mi. Terlebih lagi dengan melimpahnya produk mi instan di Indonesia.
Merujuk data World Instant Noodles Association (WINA) per 13 Mei 2022, konsumsi mi instan di Tanah Air mencapai 13,2 miliar porsi pada 2021, naik 5,05% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 12,6 miliar porsi.
Posisi Indonesia tepat di bawah China/Hong Kong yang menghabiskan 43,99 miliar porsi mi instan pada periose yang sama. Adapun secara total konsumsi mi instan di dunia pada tahun 2021 mencapai 118,180 miliar bungkus.
Data lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2021 menyebut, konsumsi mi instan per kapita di Indonesia sebanyak 3,96 bungkus ukuran 80 gram per bulan. Angka ini naik 9,09% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 3,63 bungkus per bulan.
Data-data tersebut tentu menunjukkan tingginya minat dan selera orang Indonesia terhadap produk mi. Tak ayal, banyak juga warung kecil hingga restoran yang menyediakan menu-menu mi.
Tak hanya mi, pebisnis kuliner juga banyak memadukan mi dengan selera pedas yang memang sedang naik daun khususnya di kalangan anak muda dalam satu dekade terakhir.
Makanan pedas bagi sebagian orang Indonesia sangat menggugah selera dan diyakini bisa menambah nafsu makan. Salah satu bisnis kuliner mi yang menawarkan selera pedas bahkan super pedas adalah Kober Mie yang didirikan sejak 2010.
Restoran yang telah memiliki banyak cabang di provinsi Jawa Timur dan Bali ini mungkin sudah tidak asing di telinga pecinta makanan pedas. Selain enak, harganya relatif murah, berkisar Rp9.500 sampai Rp10.500 per porsi. Menurut Manager Kober Mie, Dio, terdapat dua menu andalan yang wajib dicoba yaitu mie setan dan mie iblis.
"Kedua menu ini terlihat sama saja dengan mie biasa, hanya saja perpaduan bumbu khas Kober dan cabai gilingan segar membuat rasa kedua mie ini menjadi istimewa," kata Dio dalam keterangannya, dikutip Minggu (30/4/2023).
Merujuk data World Instant Noodles Association (WINA) per 13 Mei 2022, konsumsi mi instan di Tanah Air mencapai 13,2 miliar porsi pada 2021, naik 5,05% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 12,6 miliar porsi.
Posisi Indonesia tepat di bawah China/Hong Kong yang menghabiskan 43,99 miliar porsi mi instan pada periose yang sama. Adapun secara total konsumsi mi instan di dunia pada tahun 2021 mencapai 118,180 miliar bungkus.
Data lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2021 menyebut, konsumsi mi instan per kapita di Indonesia sebanyak 3,96 bungkus ukuran 80 gram per bulan. Angka ini naik 9,09% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 3,63 bungkus per bulan.
Data-data tersebut tentu menunjukkan tingginya minat dan selera orang Indonesia terhadap produk mi. Tak ayal, banyak juga warung kecil hingga restoran yang menyediakan menu-menu mi.
Tak hanya mi, pebisnis kuliner juga banyak memadukan mi dengan selera pedas yang memang sedang naik daun khususnya di kalangan anak muda dalam satu dekade terakhir.
Makanan pedas bagi sebagian orang Indonesia sangat menggugah selera dan diyakini bisa menambah nafsu makan. Salah satu bisnis kuliner mi yang menawarkan selera pedas bahkan super pedas adalah Kober Mie yang didirikan sejak 2010.
Restoran yang telah memiliki banyak cabang di provinsi Jawa Timur dan Bali ini mungkin sudah tidak asing di telinga pecinta makanan pedas. Selain enak, harganya relatif murah, berkisar Rp9.500 sampai Rp10.500 per porsi. Menurut Manager Kober Mie, Dio, terdapat dua menu andalan yang wajib dicoba yaitu mie setan dan mie iblis.
"Kedua menu ini terlihat sama saja dengan mie biasa, hanya saja perpaduan bumbu khas Kober dan cabai gilingan segar membuat rasa kedua mie ini menjadi istimewa," kata Dio dalam keterangannya, dikutip Minggu (30/4/2023).