Pendapatan Tumbuh 40 Persen, Perusahaan GPS Tracker Ini Akan Terus Ekspansi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fox Logger kembali mencatatkan tinta emas dalam kinerjanya. Pemain GPS tracker berbasis internet of things (IoT) itu berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan atau revenue sebesar 40% selama kuartal I-2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
“Ini merupakan hasil kerja keras kami hingga detik ini. Kami merasa bersyukur namun juga bangga pada saat yang bersamaan karena di tengah ketidakpastian ekonomi global, kami bukan hanya berhasil mempertahankan kinerja, tapi juga melampaui capaian kami pada tahun lalu,” ujar CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung, dalam keterangannya dikutip Senin (1/5/2023).
Menurut Alamsyah, peningkatan revenue ini tak bisa dilepaskan dari kinerja penjualan produk GPS tracker Fox Logger. “Penjualan kami melonjak 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.
Yang membuat pihaknya bertambah gembira, dia menambahkan, adalah selain kenaikan penjualan produk GPS tracker, jumlah user baru pun turut meningkat hingga 73%.
“Seluruh peningkatan itulah yang akhirnya mendorong naiknya gross profit kami sebesar 60% secara YoY, sementara EBITDA naik hingga 60%,” Alamsyah mengungkap.
Di tengah peningkatan kinerja tersebut, Fox Logger enggan berpuas diri. Mereka terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas produk dan layanannya melalui pengembangan teknologi artificial intelligence (AI), termasuk melalui penambahan jumlah SDM yang ahli di bidang teknologi GPS tracking serta peningkatan fasilitas divisi R&D.
Di tengah inovasi produk melalui pengadopsian teknologi AI, saat ini Fox Logger juga terus mengejar penyelesaian pembangunan Tower Fox Logger setinggi 8 lantai yang berlokasi di Jakarta Pusat yang diproyeksikan akan bisa digunakan secara full capacity dalam waktu dekat.
Selain membangun Tower, Fox Logger selaku pemain utama pasar GPS berbasis IoT di Indonesia, juga terus mematangkan rencana IPO-nya. “Target kami di tahun 2023 adalah melakukan IPO di bursa dan sejauh ini segala sesuatunya masih berjalan on the track,” dia menambahkan.
“Kami merasa bangga semua kerja keras kami mulai terbayarkan dengan terus meningkatnya kinerja perusahaan hingga saat ini,” tutup Alamsyah.
“Ini merupakan hasil kerja keras kami hingga detik ini. Kami merasa bersyukur namun juga bangga pada saat yang bersamaan karena di tengah ketidakpastian ekonomi global, kami bukan hanya berhasil mempertahankan kinerja, tapi juga melampaui capaian kami pada tahun lalu,” ujar CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung, dalam keterangannya dikutip Senin (1/5/2023).
Menurut Alamsyah, peningkatan revenue ini tak bisa dilepaskan dari kinerja penjualan produk GPS tracker Fox Logger. “Penjualan kami melonjak 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.
Yang membuat pihaknya bertambah gembira, dia menambahkan, adalah selain kenaikan penjualan produk GPS tracker, jumlah user baru pun turut meningkat hingga 73%.
“Seluruh peningkatan itulah yang akhirnya mendorong naiknya gross profit kami sebesar 60% secara YoY, sementara EBITDA naik hingga 60%,” Alamsyah mengungkap.
Di tengah peningkatan kinerja tersebut, Fox Logger enggan berpuas diri. Mereka terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas produk dan layanannya melalui pengembangan teknologi artificial intelligence (AI), termasuk melalui penambahan jumlah SDM yang ahli di bidang teknologi GPS tracking serta peningkatan fasilitas divisi R&D.
Di tengah inovasi produk melalui pengadopsian teknologi AI, saat ini Fox Logger juga terus mengejar penyelesaian pembangunan Tower Fox Logger setinggi 8 lantai yang berlokasi di Jakarta Pusat yang diproyeksikan akan bisa digunakan secara full capacity dalam waktu dekat.
Selain membangun Tower, Fox Logger selaku pemain utama pasar GPS berbasis IoT di Indonesia, juga terus mematangkan rencana IPO-nya. “Target kami di tahun 2023 adalah melakukan IPO di bursa dan sejauh ini segala sesuatunya masih berjalan on the track,” dia menambahkan.
“Kami merasa bangga semua kerja keras kami mulai terbayarkan dengan terus meningkatnya kinerja perusahaan hingga saat ini,” tutup Alamsyah.
(uka)