Industri Manufaktur RI Masih Fase Ekspansi hingga April 2023, Ini Penggeraknya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita beberkan alasan industri manufaktur Indonesia tetap bergeliat di tengah gejolak ekonomi global. Menurutnya, hal itu dilandasi oleh Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia dan Indeks Kepercayaan Industri yang berada pada level ekspansi.
Adapun PMI Manufaktur Indonesia pada April berada di posisi 52,7 atau naik signifikan dibanding capaian Maret di level 51,9. Sementara itu, IKI bulan April tercatat di angka 51,38. Menurutnya, perbaikan kondisi bisnis ini ditopang oleh permintaan domestik yang terus menguat
“Meski dibayangi kondisi global yang tidak menentu, terlihat bahwa indikator pada IKI dan PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada April lalu menunjukkan level ekspansi. Sejak Kemenperin meluncurkan IKI pada November lalu, dan selama 20 bulan berturut PMI manufaktur kita tetap sama-sama berada di fase ekspansi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (7/5/2023).
Menperin optimistis, pelaku industri manufaktur di Indonesia masih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Hal ini lantaran didukung tekad pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menerbitkan berbagai program dan kebijakan yang strategis.
Agus mengemukakan, kunci dan faktor penggerak pada pertumbuhan industri salah satunya adalah transformasi industri 4.0, serta pemanfaatan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi sehingga meningkatkan daya saing, dan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan produktivitas industri.
“Kemenperin turut berperan dalam menyediakan SDM industri yang kompeten, termasuk dengan mendirikan PIDI 4.0 serta melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang juga berbasis pada industri 4.0 untuk memenuhi kebutuhan dalam transformasi digital,” tuturnya.
Menperin menambahkan, kesuksesan Indonesia sebagai official partner country pada Hannover Messe 2023 di Jerman juga turut berperan dalam perkembangan sektor manufaktur Indonesia. Menurutnya, hal itu menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam mengenalkan sejumlah sektor industri yang telah menerapkan transformasi digital sekaligus membangun national branding di kancah internasional.
“Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2023, juga ikut mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital. Di samping itu, diharapkan industri yang berpartisipasi dapat memperluas dan menjalin kemitraan baru terkait implementasi industri 4.0,” pungkasnya.
Apalagi, Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang kembali dipercaya untuk ketiga kalinya sebagai official partner country Hannover Messe. Hal ini menunjukkan posisi Indonesia telah diakui sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
Adapun PMI Manufaktur Indonesia pada April berada di posisi 52,7 atau naik signifikan dibanding capaian Maret di level 51,9. Sementara itu, IKI bulan April tercatat di angka 51,38. Menurutnya, perbaikan kondisi bisnis ini ditopang oleh permintaan domestik yang terus menguat
“Meski dibayangi kondisi global yang tidak menentu, terlihat bahwa indikator pada IKI dan PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada April lalu menunjukkan level ekspansi. Sejak Kemenperin meluncurkan IKI pada November lalu, dan selama 20 bulan berturut PMI manufaktur kita tetap sama-sama berada di fase ekspansi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (7/5/2023).
Menperin optimistis, pelaku industri manufaktur di Indonesia masih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Hal ini lantaran didukung tekad pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menerbitkan berbagai program dan kebijakan yang strategis.
Agus mengemukakan, kunci dan faktor penggerak pada pertumbuhan industri salah satunya adalah transformasi industri 4.0, serta pemanfaatan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi sehingga meningkatkan daya saing, dan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan produktivitas industri.
“Kemenperin turut berperan dalam menyediakan SDM industri yang kompeten, termasuk dengan mendirikan PIDI 4.0 serta melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang juga berbasis pada industri 4.0 untuk memenuhi kebutuhan dalam transformasi digital,” tuturnya.
Menperin menambahkan, kesuksesan Indonesia sebagai official partner country pada Hannover Messe 2023 di Jerman juga turut berperan dalam perkembangan sektor manufaktur Indonesia. Menurutnya, hal itu menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam mengenalkan sejumlah sektor industri yang telah menerapkan transformasi digital sekaligus membangun national branding di kancah internasional.
“Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2023, juga ikut mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital. Di samping itu, diharapkan industri yang berpartisipasi dapat memperluas dan menjalin kemitraan baru terkait implementasi industri 4.0,” pungkasnya.
Apalagi, Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang kembali dipercaya untuk ketiga kalinya sebagai official partner country Hannover Messe. Hal ini menunjukkan posisi Indonesia telah diakui sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
(akr)