Usai IPO, KLIN Proyeksikan Peningkatan Omzet 140% di 2023
loading...
A
A
A
GRESIK - Semenjak pandemi, kebutuhan masyarakat akan produk alat kebersihan semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat. Pada 2021, riset i-Price menunjukkan jumlah pencarian produk home living di e-commerce meningkat sebesar 85% dibandingkan tahun 2019.
Hal ini menunjukkan potensi produk home living, salah satunya alat kebersihan masih sangat besar, khususnya di pasar domestik. Berdasarkan hal tersebut, Klinko Karya Imaji (KLIN) menggarap bisnis peralatan rumah tangga berupa alat kebersihan seperti mop atau pel lantai, keset, dan serbet untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Pada Agustus 2022 lalu, KLIN melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mendapatkan dana sebesar Rp23 miliar untuk modal tambahan guna memperluas skala bisnisnya. Dana IPO digunakan untuk penambahan aset tetap berupa pabrik, mesin, dan persediaan bahan baku.
Hal ini berpengaruh cukup besar terhadap kenaikan omzet penjualan. Penjualan KLIN paska IPO pada Q4 2022 mencapai 30% sebesar Rp2,2 Miliar dari total omzet penjualan Rp7,5 miliar sepanjang 2022. Penambahan aset dari hasil IPO membuat total aset KLIN bertumbuh 84% menjadi Rp44,6 miliar dari tahun 2021 yaitu Rp24,2 miliar.
Selain itu, ekuitas KLIN juga meningkat 206% menjadi Rp33,4 miliar dari Rp10,8 miliar di tahun 2021. Pertumbuhan aset juga menyebabkan omzet penjualan KLIN pada 2022 meningkat 90% menjadi Rp7,5 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekspor Dukung Omzet Penjualan KLIN
Selain pasar domestik, peminat produk KLIN juga berasal dari berbagai negara seperti Italia, Singapura, Brasil, Yunani, Korea Selatan, Muritius, Oman, Amerika Serikat, dan Malaysia. Saat ini pasar ekspor KLIN memberikan kontribusi 10% dari total penjualan dan ke depannya ditargetkan meningkat 40% dalam lima tahun.
Sepanjang tahun 2022, volume ekspor produk KLIN mencapai 37.711 pcs dengan nilai Rp703.557.658. Kemudian produk yang paling banyak diekspor adalah alat pel. Selama ini KLIN melayani pasar luar negeri dengan mekanisme private label. Hal ini dikarenakan KLIN melihat potensi private label cenderung lebih diminati distributor global karena fleksibilitas penggunaan banyak merek.
KLIN membukukan Rugi Bersih setelah pajak sebesar minus Rp1.079.601.070 yang disebabkan beberapa pos beban, antara lain biaya depresiasi sebesar Rp871.957.590, dan pembebanan biaya sewa lahan per tahun sebesar Rp739.144.906.
Selain itu KLIN fokus memperkuat kerja sama dengan modern channel, B2B partner, dan e-commerce serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung strategi KLIN dalam rangka pencapaian omzet sebesar Rp33 miliar pada tahun 2026.
Adapun kebutuhan SDM ini memberikan pos beban sebesar Rp1.199.261.799. Pos beban selanjutnya adalah biaya persiapan kantor cabang dan gudang penyanggah di Bandung sebesar Rp263.911,604. Bandung dipilih sebagai tempat gudang penyanggah produk KLIN agar dapat membantu mempercepat pengiriman untuk pasar Indonesia bagian barat.
Meskipun begitu, KLIN tetap membukukan keuntungan EBITDA (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) positif sebesar Rp463.593.778 di tahun 2022, naik 12% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp415.539.903.
Proyeksi Omzet Penjualan 2023
Dengan meningkatnya aset dan kapasitas produksi, Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk, Anggun Satriya Supanji mengatakan, “Kami menargetkan omzet penjualan KLIN tahun ini sebesar Rp18 miliar secara keseluruhan, dengan proyeksi kontribusi dari segmen pasar retail sebesar Rp14 miliar, pasar ekspor sebesar Rp3 miliar, dan pasar e-commerce sebesar Rp1 miliar.”
Untuk mencapai target tersebut, pasar domestik masih menjadi target utama penjualan pada 2023 ini. KLIN optimis terhadap pasar domestik karena memiliki produk yang berkualitas. Bahkan beberapa produk KLIN seperti serbet dan keset masuk dalam rekomendasi 10 produk terbaik dari situs independen My-best. Situs ini berasal dari Jepang yang memberi layanan rekomendasi produk dan dibaca oleh empat juta user per bulan.
Pada 2022 lalu, pasar domestik memberikan kontribusi sebesar Rp6.811.021.808 atau 90% dari total penjualan Perseroan. KLIN akan memperkuat pasar domestik dengan memperluas jaringan distributor, e-commerce dan mengeluarkan varian produk baru serta menggenjot pasar ekspor untuk memenuhi target penjualan pada 2023.
Selain itu KLIN akan melakukan berbagai aktivitas marketing, baik digital maupun non digital untuk meningkatkan brand awareness serta corporate awareness.
KLIN memperkuat ekspansi di pasar internasional dengan berencana mengekspor produk keset ke Malaysia bekerja sama dengan MR.DIY Malaysia mulai Mei 2023. Proyeksi nilai ekspor perdana KLIN ke MR. DIY Malaysia sebesar Rp391.500.000 dengan total jumlah volume 22.000 pcs.
“Kami optimis dengan dukungan jaringan ritel MR.DIY Malaysia yang memiliki 894 gerai di Malaysia. Hal ini akan semakin memperkuat brand KLINKO dan mempercepat pemenuhan target penjualan di tahun 2023,” pungkas Anggun.
Hal ini menunjukkan potensi produk home living, salah satunya alat kebersihan masih sangat besar, khususnya di pasar domestik. Berdasarkan hal tersebut, Klinko Karya Imaji (KLIN) menggarap bisnis peralatan rumah tangga berupa alat kebersihan seperti mop atau pel lantai, keset, dan serbet untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Pada Agustus 2022 lalu, KLIN melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mendapatkan dana sebesar Rp23 miliar untuk modal tambahan guna memperluas skala bisnisnya. Dana IPO digunakan untuk penambahan aset tetap berupa pabrik, mesin, dan persediaan bahan baku.
Hal ini berpengaruh cukup besar terhadap kenaikan omzet penjualan. Penjualan KLIN paska IPO pada Q4 2022 mencapai 30% sebesar Rp2,2 Miliar dari total omzet penjualan Rp7,5 miliar sepanjang 2022. Penambahan aset dari hasil IPO membuat total aset KLIN bertumbuh 84% menjadi Rp44,6 miliar dari tahun 2021 yaitu Rp24,2 miliar.
Selain itu, ekuitas KLIN juga meningkat 206% menjadi Rp33,4 miliar dari Rp10,8 miliar di tahun 2021. Pertumbuhan aset juga menyebabkan omzet penjualan KLIN pada 2022 meningkat 90% menjadi Rp7,5 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekspor Dukung Omzet Penjualan KLIN
Selain pasar domestik, peminat produk KLIN juga berasal dari berbagai negara seperti Italia, Singapura, Brasil, Yunani, Korea Selatan, Muritius, Oman, Amerika Serikat, dan Malaysia. Saat ini pasar ekspor KLIN memberikan kontribusi 10% dari total penjualan dan ke depannya ditargetkan meningkat 40% dalam lima tahun.
Sepanjang tahun 2022, volume ekspor produk KLIN mencapai 37.711 pcs dengan nilai Rp703.557.658. Kemudian produk yang paling banyak diekspor adalah alat pel. Selama ini KLIN melayani pasar luar negeri dengan mekanisme private label. Hal ini dikarenakan KLIN melihat potensi private label cenderung lebih diminati distributor global karena fleksibilitas penggunaan banyak merek.
KLIN membukukan Rugi Bersih setelah pajak sebesar minus Rp1.079.601.070 yang disebabkan beberapa pos beban, antara lain biaya depresiasi sebesar Rp871.957.590, dan pembebanan biaya sewa lahan per tahun sebesar Rp739.144.906.
Selain itu KLIN fokus memperkuat kerja sama dengan modern channel, B2B partner, dan e-commerce serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung strategi KLIN dalam rangka pencapaian omzet sebesar Rp33 miliar pada tahun 2026.
Adapun kebutuhan SDM ini memberikan pos beban sebesar Rp1.199.261.799. Pos beban selanjutnya adalah biaya persiapan kantor cabang dan gudang penyanggah di Bandung sebesar Rp263.911,604. Bandung dipilih sebagai tempat gudang penyanggah produk KLIN agar dapat membantu mempercepat pengiriman untuk pasar Indonesia bagian barat.
Meskipun begitu, KLIN tetap membukukan keuntungan EBITDA (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) positif sebesar Rp463.593.778 di tahun 2022, naik 12% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp415.539.903.
Proyeksi Omzet Penjualan 2023
Dengan meningkatnya aset dan kapasitas produksi, Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk, Anggun Satriya Supanji mengatakan, “Kami menargetkan omzet penjualan KLIN tahun ini sebesar Rp18 miliar secara keseluruhan, dengan proyeksi kontribusi dari segmen pasar retail sebesar Rp14 miliar, pasar ekspor sebesar Rp3 miliar, dan pasar e-commerce sebesar Rp1 miliar.”
Untuk mencapai target tersebut, pasar domestik masih menjadi target utama penjualan pada 2023 ini. KLIN optimis terhadap pasar domestik karena memiliki produk yang berkualitas. Bahkan beberapa produk KLIN seperti serbet dan keset masuk dalam rekomendasi 10 produk terbaik dari situs independen My-best. Situs ini berasal dari Jepang yang memberi layanan rekomendasi produk dan dibaca oleh empat juta user per bulan.
Pada 2022 lalu, pasar domestik memberikan kontribusi sebesar Rp6.811.021.808 atau 90% dari total penjualan Perseroan. KLIN akan memperkuat pasar domestik dengan memperluas jaringan distributor, e-commerce dan mengeluarkan varian produk baru serta menggenjot pasar ekspor untuk memenuhi target penjualan pada 2023.
Selain itu KLIN akan melakukan berbagai aktivitas marketing, baik digital maupun non digital untuk meningkatkan brand awareness serta corporate awareness.
KLIN memperkuat ekspansi di pasar internasional dengan berencana mengekspor produk keset ke Malaysia bekerja sama dengan MR.DIY Malaysia mulai Mei 2023. Proyeksi nilai ekspor perdana KLIN ke MR. DIY Malaysia sebesar Rp391.500.000 dengan total jumlah volume 22.000 pcs.
“Kami optimis dengan dukungan jaringan ritel MR.DIY Malaysia yang memiliki 894 gerai di Malaysia. Hal ini akan semakin memperkuat brand KLINKO dan mempercepat pemenuhan target penjualan di tahun 2023,” pungkas Anggun.
(akr)