Strategi Pupuk Indonesia Kembangkan Energi Bersih Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai salah satu produsen amonia terbesar di dunia, PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki peluang untuk mengembangkan blue ammonia dan green ammonia. Kedua jenis ammonia itu dibutuhkan untuk keperluan energi bersih dan ramah lingkungan.
Potensi bisnis ini sekaligus menjadi peluang bagi Pupuk Indonesia untuk mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan energi bersih yang sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah Indonesia pada tahun 2060.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menerangkan, peluang untuk mengembangkan blue ammonia dan green ammonia berdasarkan arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Pupuk Indonesia juga bersiap menjadi perusahaan go global sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Pupuk Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan blue ammonia dan green ammonia," ungkap Bakir dalam sesi wawancara dengan MNC Media, Selasa (16/5/202).
Bakir mencatat volume perdagangan ammonia saat ini mencapai 21 juta ton di seluruh dunia. Namun, pada 2030 mendatang volume perdagangan ammonia untuk sumber energi diprediksi mencapai 30 juta ton.
Pupuk Indonesia digadang-gadang berpotensi menjadi pemain utama blue ammonia dan green ammonia di Asia. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bakir menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia sudah melakukan berbagai macam kerja sama. Selain itu, Pupuk Indonesia juga telah memiliki peta jalan atau roadmap.
Potensi bisnis ini sekaligus menjadi peluang bagi Pupuk Indonesia untuk mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan energi bersih yang sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah Indonesia pada tahun 2060.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menerangkan, peluang untuk mengembangkan blue ammonia dan green ammonia berdasarkan arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Pupuk Indonesia juga bersiap menjadi perusahaan go global sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Pupuk Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan blue ammonia dan green ammonia," ungkap Bakir dalam sesi wawancara dengan MNC Media, Selasa (16/5/202).
Bakir mencatat volume perdagangan ammonia saat ini mencapai 21 juta ton di seluruh dunia. Namun, pada 2030 mendatang volume perdagangan ammonia untuk sumber energi diprediksi mencapai 30 juta ton.
Pupuk Indonesia digadang-gadang berpotensi menjadi pemain utama blue ammonia dan green ammonia di Asia. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bakir menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia sudah melakukan berbagai macam kerja sama. Selain itu, Pupuk Indonesia juga telah memiliki peta jalan atau roadmap.
(akr)