Sri Mulyani: Ekonomi RI Tangguh, Kalahkan Malaysia hingga Filipina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan ekonomi Indonesia tangguh menghadapi pandemi di tengah beratnya kontraksi ekonomi global. Kerja sama yang solid menjadi kunci menghadapi guncangan tersebut.
"Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 2,1%. Namun kontraksi ini jauh lebih moderat dibandingkan kontraksi yang terjadi di negara-negara seperti Filipina yang mengalami -9,5%, Thailand -6,2%, Malaysia -5,5%, dan Singapura -3,9%," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR ke-23 Masa Persidangan V Tahun 2022-2023 di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Dia mengatakan perekonomian Indonesia juga mampu pulih dengan cepat dan kuat. Pada 2021 Indonesia berhasil tumbuh 3,7% dan berlanjut dengan pemulihan hingga tahun 2022 dengan pertumbuhan 5,3%.
"Pencapaian ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat pulih dari tekanan pandemi Covid-19 dengan cepat dibandingkan mayoritas negara lain di dunia," sambung Sri.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur yang masif, serta perbaikan iklim investasi dan bisnis terus dilakukan. Pemerintah mampu mendorong aktivitas ekonomi tengah perlambatan ekonomi global.
"Angka pengangguran juga menurun dari sebelumnya 5,94% pada 2014 menjadi 5,18% sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Tingkat kemiskinan menurun tajam dari 11% menjadi 9,2% pada periode yang sama," jelasnya.
Di sisi lain, tingkat ketimpangan pengeluaran yang diukur dengan gini coefficient membaik signifikan dari 0,414 menjadi 0,380.
"Berbagai program afirmasi pada kelompok miskin dan rentan serta program perlindungan sosial efektif menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan," pungkas Sri Mulyani.
"Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 2,1%. Namun kontraksi ini jauh lebih moderat dibandingkan kontraksi yang terjadi di negara-negara seperti Filipina yang mengalami -9,5%, Thailand -6,2%, Malaysia -5,5%, dan Singapura -3,9%," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR ke-23 Masa Persidangan V Tahun 2022-2023 di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Dia mengatakan perekonomian Indonesia juga mampu pulih dengan cepat dan kuat. Pada 2021 Indonesia berhasil tumbuh 3,7% dan berlanjut dengan pemulihan hingga tahun 2022 dengan pertumbuhan 5,3%.
"Pencapaian ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat pulih dari tekanan pandemi Covid-19 dengan cepat dibandingkan mayoritas negara lain di dunia," sambung Sri.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur yang masif, serta perbaikan iklim investasi dan bisnis terus dilakukan. Pemerintah mampu mendorong aktivitas ekonomi tengah perlambatan ekonomi global.
"Angka pengangguran juga menurun dari sebelumnya 5,94% pada 2014 menjadi 5,18% sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Tingkat kemiskinan menurun tajam dari 11% menjadi 9,2% pada periode yang sama," jelasnya.
Di sisi lain, tingkat ketimpangan pengeluaran yang diukur dengan gini coefficient membaik signifikan dari 0,414 menjadi 0,380.
"Berbagai program afirmasi pada kelompok miskin dan rentan serta program perlindungan sosial efektif menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan," pungkas Sri Mulyani.
(nng)