Tekan Harga Telur Ayam, Bapanas Pacu Distribusi Jagung Pakan

Senin, 22 Mei 2023 - 16:02 WIB
loading...
Tekan Harga Telur Ayam,...
Melejitnya harga telur ayam belakangan ini dikeluhkan pembeli maupun pedagang. Foto/SINDOnews/Sutikno
A A A
JAKARTA - Melejitnya harga telur ayam belakangan ini dikeluhkan pembeli maupun pedagang. Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun tak menampik adanya kenaikan harga bahan pangan pokok tersebut.

Meski begitu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, dinamika harga telur yang terjadi saat ini harus dilihat dari berbagai sisi.

"Pertama dimulai dari hulu, karena secara sistematis turut membentuk harga di tingkat hilir. Saat ini di tingkat hulu atau peternak terjadi perubahan biaya produksi, khususnya variabel biaya pakan," ujarnya di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Guna menjaga biaya produksi di tingkat peternak tidak semakin melonjak, Bapanas memprioritaskan untuk melakukan langkah stabilisasi harga pakan.

Menurut Arief, ekosistem perunggasan sangat erat kaitannya dengan jagung sebagai salah satu komponen utama pakan ternak.

Dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga jagung, Bapanas meningkatkan fasilitasi distribusi pangan (FDP) komoditas jagung dari petani atau Gapoktan kepada peternak.

“Bapanas terus mendorong fasilitasi distribusi jagung dari NTB dan Sulawesi Selatan ke wilayah produsen telur di Jateng, Jatim, dan Lampung, saat ini telah mencapai 1.100 ton dan masih berproses pendistribusian ke Solo Raya 100 ton,” bebernya. “Dengan pasokan jagung yang lancar akan dapat menurunkan biaya produksi,” tambah Arief.

Upaya stabilisasi harga pakan ini, menurut dia, harus disikapi melalui kolaborasi bersama stakeholder, termasuk kementerian/lembaga terkait.

Berdasarkan Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT), biaya pakan berkontribusi 67% dari biaya pokok produksi telur, dengan 50% pakan adalah jagung giling.



Sementara itu, Arief juga menyampaikan terkait program bantuan pangan telur dan daging ayam. Selain diharapkan dapat menurunkan stunting, juga menjadi salah satu langkah strategis untuk mengendalikan keseimbangan harga telur dari hulu hingga hilir.

“Bantuan pangan terus kita dorong, ditingkatkan intensitas penyalurannya melalui BUMN Pangan ID FOOD, karena selain membantu penurunan stunting juga membantu masyarakat mengurangi pengeluaran pembelian telur. Selain itu, menjaga produksi di tingkat peternak diserap dengan harga yang baik,” bebernya.



Arief menilai, apabila kewajaran harga di peternak tidak dijaga maka bisa berdampak pada menurunnya jumlah peternak, akan banyak peternak mandiri kecil yang tidak berproduksi. Hal ini berujung pada menurunnya produksi telur nasional. "Ini yang kita antisipasi,” tandas Arief.

Sebagai informasi, kondisi harga telur ayam berdasarkan Panel Harga Pangan per 21 Mei 2023 secara rata-rata nasional berada di Rp31.276 per kg. Adapun untuk harga per kabupaten/kota, kondisi harga telur terpantau beragam dan dinamis.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)