Delapan Negara Siap Menyambut Bandara Baru Yogyakarta

Senin, 02 Mei 2016 - 21:46 WIB
Delapan Negara Siap Menyambut Bandara Baru Yogyakarta
Delapan Negara Siap Menyambut Bandara Baru Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Insan pariwisata di Yogyakarta sedang menggantang asa terhadap New Yogyakarta di Kulonprogo. Bandara baru yang diyakini akan mendongkrak angka wisatawan mancanegara ke wilayah ini. Pasalnya, selama ini jumlah penerbangan langsung ke Yogyakarta masih minim karena kondisi Bandara Adisutjipto yang kurang memadai.

Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Aris Riyana mengungkapkan, bila bandara baru di Kulonprogo selesai dibangun, setidaknya delapan negara menyatakan siap membuka penerbangan langsung ke Kota Gudeg. Delapan negara tersebut di antaranya Vietnam, Thailand, Inggris, Prancis, Italia, Arab Saudi.

Saat ini, baru ada dua negara yang melakukan penerbangan langsung ke Yogyakarta, yaitu Malaysia dan Singapura. “Itupun dilakukan oleh maskapai penerbangan mereka (negara masing-masing) bukan dari maskapai dalam negeri,” tutur Aris, Senin (2/5/2016).

Menurutnya, dengan dibukanya bandara baru, ia yakin Yogyakarta tidak hanya menjadi tujuan wisata terkemuka di ASEAN juga dunia. Optimisme ini sejalan dengan semangat pariwisata di Yogyakarta yaitu Bringing World to Yogyakarta and Bringing Yogyakarta to World.

Data saat ini melansir arus wisatawan asing ke Yogyakarta berkisar 300 ribu orang. Dan dengan adanya bandara baru bisa mendongkrak arus wisatawan mancanegara. Apalagi daerah ini memiliki interkoneksi ke beberapa tujuan wisata terkemuka di Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur. Candi Buddha ini lebih dekat dengan Yogyakarta dibanding Kota Semarang ataupun Solo.

New Airport Portofolio Project PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Andriyanto menuturkan, pihaknya mempersiapkan bandara yang baru ini menampung setidaknya 15 juta penumpang. Jauh melampaui jumlah kunjungan penumpang di Bandara Adisutjipto saat ini yang sudah 6,7 juta orang.

Bandara baru ini juga akan memiliki parking stand yang cukup banyak untuk menampung pesawat yang masuk. “Bandara baru ini bisa menampung 40 buah pesawat. Jika diperlukan bisa ditambah lagi karena luasan masih memadai,”tambahnya.

Agus yakin, ketika bandara baru mulai beroperasi tahun 2019 atau 2020 mendatang, maskapai penerbangan yang akan masuk ke Yogyakarta semakin banyak. Tak hanya domestik, karena saat ini sudah banyak maskapai internasional yang menyatakan tertarik untuk menyelenggarakan penerbangan langsung.

“Saat ini di Bandara Adisutjipto baru ada dua penerbangan Silk Air ke Singapura dan Air Asia ke Kuala Lumpur. Kalau bandara baru beroperasi nanti akan semakin banyak lagi, bahkan Eropa sekalipun,” ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8439 seconds (0.1#10.140)