Pendapatan Indosat Kuartal I/2016 Naik 11,8%

Rabu, 11 Mei 2016 - 11:42 WIB
Pendapatan Indosat Kuartal I/2016 Naik 11,8%
Pendapatan Indosat Kuartal I/2016 Naik 11,8%
A A A
JAKARTA - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo pada kuartal I/2016 mencatat pendapatan sebesar Rp6,8 triliun atau naik 11,8% dari periode sama tahun lalu. Ini dipicu layanan data, di mana pertumbuhan trafik data sebesar 52,5% dibanding tahun sebelumnya.

President Director and CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh pendapatan selular yang meningkat sebesar 15,8%, terutama peningkatan pendapatan data, SMS, telepon dan VAS yang diimbangi dengan penurunan pendapatan interkoneksi.

"Jumlah pelanggan selular pada akhir triwulan pertama 2016 mencapai 69,8 juta pelanggan, meningkat 3,3 juta pelanggan dibanding kuartal I/2015 karena kampanye akuisisi yang agresif setelah persepsi kualitas jaringan meningkat. Penambahan pelanggan utamanya didominasi oleh pengguna data," jelas dia dalam rilisnya, Rabu (11/5/2016).

Selain itu, EBITDA sebesar Rp2,9 triliun atau tumbuh 13,7% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2,6 triliun, dengan marjin EBITDA sebesar 43,5%. Beban mengalami peningkatan 6,7% menjadi Rp5,9 triliun dari peride sama 2015 sebesar Rp5,6 triliun.

Sementara, pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasian perusahaan.

"Setelah melalui 2015 dengan hasil sangat baik, kita optimis dengan pencapaian 2016 yang mulai terlihat dalam triwulan pertama ini," katanya.

Industri di kuartal I ini secara musimam sedikit melemah. Namun, hal ini tidak melemahkan semangat pihaknya untuk tetap menjadi yang terbaik. "Kita akan jalankan strategi dengan segenap kekuatan untuk memenangkan pertempuran," ucap dia.

Khusus pendapatan data tetap (MIDI) meningkat 1,0% dibandingkan kuartal I/2015, terutama adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Pendapatan telepon tetap turun 21,4% dibanding kuartal I/2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap USD.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7308 seconds (0.1#10.140)