Semua Gerai Bakal Tutup, Pelanggan Sambangi Toko Gunung Agung untuk Bernostalgia

JAKARTA - Bisnis toko buku yang tak lagi profit membuat PT GA Tiga Belas memutuskan bakal menutup seluruh gerai Toko Buku Gunung Agung hingga akhir tahun 2023. Kabar ini memantik rasa prihatin dan sedih di masyarakat.

Seorang pelanggan bernama Darma menyayangkan keputusan perusahaan yang akan melakukan penutupan. Baginya, Toko Buku Gunung Agung memiliki kenangan tersendiri bagi dirinya. Pasalnya, saat masih kecil, dia kerap diajak orang tuanya untuk berbelanja keperluan sekolah di Toko Buku Gunung Agung.

"Ada kenangan sih sama orang tua saya ke sini, dulu sempat ramai, sekarang udah sepi ya,” kata Darma kepada MNC Portal Indonesia di Toko Buku Gunung Agung di Kwitang, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).

Sebagai informasi, Toko Buku Gunung Agung di Kwitang merupakan salah satu yang tertua, tepatnya buka sejak 1953. “Setahu saya sih ini toko buku paling tertua ya di Jakarta, sayang aja sih tutup. Dulu saya beli buku pelajaran dulu, sama buku tulis sama orang tua saya," kenang dia.

Setelah mendapatkan informasi bahwa Toko Buku Gunung Agung akan menutup semua gerainya, Darma pun bergegas berkunjung untuk bernostalgia sekaligus mencari bahan bacaan.



"Dulu tahun 1999 diajak orang tua saya, belum pernah ke sini lagi. Baru kali ini saya ke sini karena dibilangnya mau tutup kan kemarin, saya pengen coba lihat-lihat," tuturnya.



Dia berharap manajemen perusahaan bisa mempertimbangkan kembali rencana penutupan tersebut. Dia pun mengusulkan manajemen untuk melakukan ekspansi ke pusat-pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi masyarakat.

"Kenapa nggak lebih di ekspansi ke mal-mal? malah kemarin saya ke mal di Jakarta Utara, toko bukunya itu rame banget sih. Kenapa nggak lebih ekspansi lagi, dicoba lagi gitu, mulai banyak sekarang orang suka buku," kata dia.



Manajemen Toko Buku Gunung Agung sendiri menjelaskan alasan penutupan semua gerai hingga akhir tahun 2023. Bahwasanya perusahaan tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulan yang semakin besar.

"Permasalahan beban biaya operasional yang besar dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan usaha setiap tahunnya, yang mana semakin berat dengan terjadinya wabah pandemi Covid-19 di awal tahun 2020," jelas manajemen Toko Buku Gunung Agung.