Selalu Nempel! Kenali 5 Perbedaan Alfamart dan Indomaret: Cek Deh Nomor 5

Sabtu, 27 Mei 2023 - 22:00 WIB
loading...
Selalu Nempel! Kenali 5 Perbedaan Alfamart dan Indomaret: Cek Deh Nomor 5
Alfmart dan Indomaret memiliki sejumlah perbedaan yang kasatmata. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Sering berdekatan alias nempel, Alfamart dan Indomaret memiliki beberapa perbedaan yang kasat mata. Perbedaan itu ada lantaran keduanya merupakan entitas usaha yang berbeda.



Kedekatan mereka salah satunya adalah bentuk persaingan antara keduanya yang dibungkus oleh penghematan biaya riset. Artinya, jika salah satu dari mereka sudah berdiri di suatu lokasi maka, sudah pasti ceruk pasarnya terbilang lebar.

Dengan demikian, salah satu dari mereka tak perlu lagi mengeluarkan biaya riset untuk memetakan potensi pasar suatu lokasi. Jadi jangan heran jika Alfamart dan Indomaret seperti saudara kembar yang tak ingin dipisahkan.

Ini lima perbedaan Alfamart dan Indomaret:


1. Warna dan Maskot
Meski Alfamart dan Indomaret menggunakan warna yang sama, yaitu merah, biru, kuning, dan putih namun komposisi warna itu berbeda di antara keduanya, terutama di pelang toko. Alfamart menggunakan dua komposisi warna, yaitu merah dan kuning. Sedangkan Indomaret, menggunakan tiga komposisi warna, yaitu merah, biru, dan kuning.

Maskot Alfamart merupakan seekor lebah bernama Albi yang digambarkan sebagai sosok yang ramah dan siap membantu siapa saja. Sedangkan Indomaret menggunakan seekor semut sebagai maskotnya. Semut tersebut dinamakan Si Domar yang digambarkan sebagai sosok pekerja keras, rajin, ramah, dan setia.

2. Slogan

Alfamart memiliki dua slogan yang cukup berkesan di tengah masyarakat. Slogan pertama adalah “Belanja Puas, Harga Pas” yang mulai diluncurkan pada tahun 2003. Pada tahun 2015, Alfamart kembali meluncurkan slogan “Belanja Hemat, Ya di Alfamart”. Kedua slogan tersebut hingga saat ini menjadi slogan utama dari minimarket ini.

Sedangkan, slogan dari Indomaret adalah “Mudah & Hemat”. Slogan itu didasarkan karena Indomaret mudah ditemukan di sejumlah lokasi, perumahan, perkantoran, dan fasilitas umum.
Masing-masing sologan mengusung makna bahwa berbelanja di Alfamart dan Indomaret bisa menghemat pengeluaran. Meski faktanya, kedua ritel itu mematok harga yang lebih mahal dibanding warung-warung kelontong.

3. Tanggal Berdiri

Usia kedua minimarket favorit masyarakat Indonesia ini cukup jauh. Indomaret lahir terlebih dahulu, yaitu pada 20 Juni 1988. Sedangkan Alfamart baru berdiri pada 27 Juni 1999.

4. Jumlah Gerai

Jumlah gerai Alfamart hingga saat ini belum bisa diketahui. Di laman perusahaan untuk periode 2023 tak disebutkan jumlah gerai. Pada 2021 jumlah gerai Alfamart sebanyak 16.492 unit. Pada Desember 2022, pihak Alfamart menyatakan bahwa jumlah gerainya Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 17.594 unit. Jumlah itu saat ini tentu akan bertambah lantaran Alfamart terus melakukan ekspansi bisnis dengan menganggarkan capex Rp4,4 triliun di tahun 2023.

Sementara itu, dikutip dari laman Indomaret, jumlah toko mereka per April 2023 sebanyak 21.801 unit. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 42 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 5.000 jenis produk.

5. Perusahaan dan Pemegang Saham

Alfmart didirikan oleh salah satu pengusaha Indonesia, Djoko Susanto. Pada awalnya, bisnis Alfamart hanya sebuah usaha dagang rokok dan barang-barang konsumsi. Kemudian, mayoritas kepemilikan bisnis ini dijual kepada PT HM Sampoerna pada Desember 1989.

Lalu komposisi kepemilikan sahamnya telah berubah dengan PT Sigmantara Alfindo sebagai induk usaha memiliki 52,74% saham. Sementara itu, induk usaha terakhir Alfamart adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah PT Sigmantara Alfindo sebesar 53,19%.

Sementara gerai Indomaret bediri di bawah naungan PT Indomarco Prismatama dengan mayoritas saham dipegang oleh Salim Group. Toko pertama Indomaret dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 20 Juni 1988, dikelola oleh PT Indomarco Prismatama. Pada tahun 2013, PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET), mengakuisisi tiga, termasuk PT Indomarco Prismatama (Indomaret). DNET kemudian berubah nama menjadi PT Indoritel Makmur Internasional Tbk.



Pemegang saham PT Indoritel adalah Hannawell Group Limited 39,35%, Anthoni Salim 25,3%, PT Megah Eraraharja 25,15%, dan sisanya publik.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1311 seconds (0.1#10.140)