Indonesia Lebih Jago Kelola Utang Dibanding Negara Lain, Apa Buktinya?

Rabu, 31 Mei 2023 - 21:30 WIB
loading...
Indonesia Lebih Jago Kelola Utang Dibanding Negara Lain, Apa Buktinya?
BKF menyebut Indonesia berhasil mengelola utang-utang dengan baik. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan , Febrio Kacaribu menyebut Indonesia merupakan negara dengan jumlah utang yang rendah jika dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia.

Anak buah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani itu juga membeberkan bukti-bukti bahwa Indonesia selama ini berhasil mengelola utang-utang dengan baik.

"Bagaimana utang kita dari awal memang sangat rendah jika dibandingkan dengan banyak negara ini. Kita mulai dengan level 30%-an untuk rasio utang terhadap PDB," ujarnya dalam Taklimat Media BKF dengan tema Arah Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Dia menjelaskan, pada tahun 2020, dengan kebijakan countercyclical yang sangat kuat, Indonesia harus menaikkan rasio utangnya menjadi 39,4%. Kemudian pada tahun 2021, dinaikkan lagi menjadi 40,7%. Namun, pada tahun 2022, Indonesia langsung menurunkan rasio utangnya.

"Sementara negara lain, sudah utangnya jauh lebih tinggi dari kita, turunnya belum. Misalnya, kita lihat negara tetangga kita, Thailand. Mulainya dari 41,9% pada saat pandemi meloncat ke 49,4%. Lalu sekarang malah terus lanjut ke 60,5% dari PDB," bebernya.

Kemudian dia menyontohkan bahwa rasio utang Malaysia sempat ke 67,7% dibandingkan PDB, dan sekarang masih di 66%. Febrio juga menilai kemungkinan akan sulit bagi Malaysia untuk menurunkan lebih lanjut.

"China, sekarang di 77%. India, yang tadinya sudah mulai di 70%, loncat ke 88% dari PDB-nya, baru turun sedikit ke 83%. Amerika Serikat (AS), Anda sudah tahu sendiri ceritanya. Mulainya dari level sangat tinggi di 133%, sekarang berada di 121% dari PDB," urainya.



Berkaca pada data-data utang sejumlah negara tersebut, Febrio mengatakan bahwa Indonesia berhasil mengelola utang dengan baik.
“Inilah kemudian bagaimana kita menunjukkan dan sebenarnya global langsung melihat bahwa Indonesia dikelola dengan sangat baik. Jumlah utang yang meningkat selama, kita hitung mulai 2018-2022 saja, itu meningkat USD206 miliar utang Indonesia. Tetapi, PDB kita naik jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan utang," terang dia.

Sebenarnya, sambung dia, bukti lainnya bahwa Indonesia lebih produktif adalah setiap tahun dari 2019, Indonesia menikmati kenaikan PDB. Pada tahun 2020 semasa pandemi, kontraksinya sangat sedikit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2497 seconds (0.1#10.140)