Seram, Menteri Bahlil Blak-blakan Soal Hilirisasi: Banyak Setannya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah pemerintah mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) tidak mudah. Segudang tantangan dihadapi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, demi mendapatkan nilai tambah lewat hilirisasi industri.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, hilirisasi dilakukan supaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Selain itu, hilirisasi juga akan bisa mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.
"Tidak ada negara di dunia yang mempunyai sumber daya alam bagus, tanpa melakukan hilirisasi, kemudian dia menjadi negara maju, tidak ada. Tetapi untuk menuju kepada hilirisasi, tantangannya luar biasa," ujarnya saat menyampaikan orasi di Universitas Paramadina, dikutip dari kanal YouTube Universitas Paramadina, Sabtu (3/6/2023).
Dia menyontohkan saat Indonesia memutuskan untuk menghentikan ekspor mineral mentah berupa ore nikel, banyak penolakan dari pengusaha nikel di Tanah Air.
"Ini luar biasa, waktu kami menyetop ekspor ore nikel, saya didemo satu setengah bulan oleh teman-teman saya sendiri," tukas mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.
Padahal, tandas Bahlil, hilirisasi terbukti memberikan nilai tambah. Dia membandingkan, nilai ekspor nikel pada tahun 2017-2018 hanya USD3,3 miliar. Setelah dilakukan hilirisasi, nilai ekspor melonjak hingga sepuluh kali lipat.
"Begitu kita menyetop nikel, kita bangun smelter, kita bangun nih hilirisasi, total ekspor kita pada satu komoditas nikel lewat hilirisasi di tahun 2022 itu mencapai hampir USD30 miliar, lompat sepuluh kali lipat dari sebelum kita hilirisasi," bebernya. "Ini contoh, tapi ini (hilirisasi) setannya paling banyak sekali," cetusnya.
Bahkan, sambung Bahlil, Indonesia sampai digugat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO atas larangan ekspor nikel ore ini. Dia menegaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan perlawanan.
"Bapak Presiden Jokowi mengatakan, Mas Bahlil, negara kita itu bukan lagi negara penjajah dan negara kita ini sudah merdeka, enggak boleh satu bangsa manapun yang mengintervensi kita,” ujarnya menirupak pesan presiden Jokowi.
“Saya bilang, Pak terus apa yang harus kita lakukan? Kata Bapak Presiden, 'lawan, naik banding' dan kita lawan terus, kita tidak mundur sedikitpun," tegas menteri kelahiran 7 Agustus 1976.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan bahwa melalui hilirisasi, Indonesia memiliki peluang besar memainkan peran strategis di pasar global. Terlebih dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap komoditas mineral dan produk turunannya.
"Kebijakan hilirisasi akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan Indonesai sehingga akan membuat Indonesia lebih berperan dalam dunia global pada 2045 untuk mencapai visi Indonesia negara maju," ujarnya dalam acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas di Jakarta, Selasa (9/5).
Menurut dia, transformasi ekonomi yang mempertimbangkan kebijakan hilirisasi menjadi faktor penentu perekonomian Indonesia. Beragam manfaat hilirisasi salah satunya meningkatkan devisa negara.
"Hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dari bahan mentah yang selama ini diekspor berupa raw material dengan nilai yang sangat rendah. Dengan adanya hilirisasi maka akan meningkatkan nilai tambah 5-10 kali," sebut menteri asal Sumatera Utara.
Tidak hanya itu, hiliriasi juga akan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Di sisi lain juga transfer teknologi, lapangan kerja dan sumber daya manusia (SDM).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, hilirisasi dilakukan supaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Selain itu, hilirisasi juga akan bisa mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.
"Tidak ada negara di dunia yang mempunyai sumber daya alam bagus, tanpa melakukan hilirisasi, kemudian dia menjadi negara maju, tidak ada. Tetapi untuk menuju kepada hilirisasi, tantangannya luar biasa," ujarnya saat menyampaikan orasi di Universitas Paramadina, dikutip dari kanal YouTube Universitas Paramadina, Sabtu (3/6/2023).
Dia menyontohkan saat Indonesia memutuskan untuk menghentikan ekspor mineral mentah berupa ore nikel, banyak penolakan dari pengusaha nikel di Tanah Air.
"Ini luar biasa, waktu kami menyetop ekspor ore nikel, saya didemo satu setengah bulan oleh teman-teman saya sendiri," tukas mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.
Padahal, tandas Bahlil, hilirisasi terbukti memberikan nilai tambah. Dia membandingkan, nilai ekspor nikel pada tahun 2017-2018 hanya USD3,3 miliar. Setelah dilakukan hilirisasi, nilai ekspor melonjak hingga sepuluh kali lipat.
"Begitu kita menyetop nikel, kita bangun smelter, kita bangun nih hilirisasi, total ekspor kita pada satu komoditas nikel lewat hilirisasi di tahun 2022 itu mencapai hampir USD30 miliar, lompat sepuluh kali lipat dari sebelum kita hilirisasi," bebernya. "Ini contoh, tapi ini (hilirisasi) setannya paling banyak sekali," cetusnya.
Bahkan, sambung Bahlil, Indonesia sampai digugat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO atas larangan ekspor nikel ore ini. Dia menegaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan perlawanan.
"Bapak Presiden Jokowi mengatakan, Mas Bahlil, negara kita itu bukan lagi negara penjajah dan negara kita ini sudah merdeka, enggak boleh satu bangsa manapun yang mengintervensi kita,” ujarnya menirupak pesan presiden Jokowi.
“Saya bilang, Pak terus apa yang harus kita lakukan? Kata Bapak Presiden, 'lawan, naik banding' dan kita lawan terus, kita tidak mundur sedikitpun," tegas menteri kelahiran 7 Agustus 1976.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan bahwa melalui hilirisasi, Indonesia memiliki peluang besar memainkan peran strategis di pasar global. Terlebih dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap komoditas mineral dan produk turunannya.
"Kebijakan hilirisasi akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan Indonesai sehingga akan membuat Indonesia lebih berperan dalam dunia global pada 2045 untuk mencapai visi Indonesia negara maju," ujarnya dalam acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas di Jakarta, Selasa (9/5).
Menurut dia, transformasi ekonomi yang mempertimbangkan kebijakan hilirisasi menjadi faktor penentu perekonomian Indonesia. Beragam manfaat hilirisasi salah satunya meningkatkan devisa negara.
"Hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dari bahan mentah yang selama ini diekspor berupa raw material dengan nilai yang sangat rendah. Dengan adanya hilirisasi maka akan meningkatkan nilai tambah 5-10 kali," sebut menteri asal Sumatera Utara.
Tidak hanya itu, hiliriasi juga akan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Di sisi lain juga transfer teknologi, lapangan kerja dan sumber daya manusia (SDM).
(ind)