Langkah Nyata Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nelayan merupakan garda terdepan bangsa yang turut memberikan sumbangsih untuk ketahanan pangan di Tanah Air. Tanpa mereka, ikan yang kaya akan sumber protein tinggi tidak akan tersedia di pasar.
Ironinya keberadaan mereka selama ini sering dipandang sebelah mata karena masuk dalam penyumbang angka kemiskinan. Kondisi ini menjadikan nelayan semakin tersudut, padahal pekerjaan mereka adalah pekerjaan menantang nyawa.
Realitas tersebut sangat disadari betul oleh Aruna. Kondisi itulah yang menjadi salah satu alasan Aruna ada sampai 7 tahun ini. Aruna melihat laut Indonesia sangat kaya akan potensi komoditas di dalamnya, tetapi nelayan Indonesia terpuruk kesejahteraan hidupnya.
Aruna merasakan kehangatan dan bonding yang begitu erat dengan kurang lebih 40.000 nelayan. Sedikit kisah menarik tentang sosok Nelayan Pertama Aruna yang telah bergabung sejak 2018 lalu, adalah Moko, nelayan rajungan dari Tanjung Batu-Berau.
Awal mula ketertarikan Moko untuk bergabung dengan Aruna didasari atas transparansi yang Aruna jaga dan berikan di lapangan untuk semua Nelayan Aruna. “Awalnya saya mau gabung karena Aruna itu transparan sekali dengan nelayan, terutama seperti harga, timbangan, dan hasil tangkapan saya itu dikirim ke luar negeri. Saya sebagai nelayan bangga sekali, hasil tangkapan saya itu bisa dirasakan sampai ke luar negeri,” katanya, Selasa (6/6/2023).
Perbedaan yang sangat jelas juga dirasakan langsung oleh Moko dari sebelum dan sesudah menjadi bagian dari Nelayan Aruna, contohnya dalam hal perekonomian nelayan. “Ada harapan yang saya lihat dari Aruna untuk penghasilan nelayan yang lebih baik. Bahkan, program-program saat ini juga sangat memberikan manfaat banyak bagi nelayan-nelayan Aruna. Nelayan jadi bisa menabung, punya kapal sendiri dan bisa menyekolahkan anak-anak mereka”.
Semenjak bergabung dengan Aruna, Moko terlibat aktif di semua kegiatan yang Aruna selenggarakan seperti pelatihan, sharing knowledge dan sertifikasi. Bahkan, Moko juga meraih gelar sebagai menjadi Nelayan Terbaik Aruna dan nelayan dengan transaksi terbanyak. Berbagai pelatihan juga diikutinya seperti pelatihan tentang apartemen rajungan dan perikanan berkelanjutan, salah satunya tentang penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.
“Saya beruntung menjadi bagian Nelayan Aruna, saya dikasih tahu tentang ukuran rajungan mana yang boleh dan tidak untuk ditangkap,” ujar Moko.
Inilah yang disebut dengan visi-misi perusahaan yang jelas dan kokoh, tertuang dalam komitmen perusahaan untuk menjadikan laut sebagai sumber kehidupan yang layak bagi banyak orang. Aruna akan terus merangkul lebih banyak lagi nelayan Indonesia untuk menjadi keluarga Nelayan Aruna, serta menciptakan pasar komoditas perikanan yang lebih luas lagi, baik di domestik maupun internasional.
Ironinya keberadaan mereka selama ini sering dipandang sebelah mata karena masuk dalam penyumbang angka kemiskinan. Kondisi ini menjadikan nelayan semakin tersudut, padahal pekerjaan mereka adalah pekerjaan menantang nyawa.
Realitas tersebut sangat disadari betul oleh Aruna. Kondisi itulah yang menjadi salah satu alasan Aruna ada sampai 7 tahun ini. Aruna melihat laut Indonesia sangat kaya akan potensi komoditas di dalamnya, tetapi nelayan Indonesia terpuruk kesejahteraan hidupnya.
Aruna merasakan kehangatan dan bonding yang begitu erat dengan kurang lebih 40.000 nelayan. Sedikit kisah menarik tentang sosok Nelayan Pertama Aruna yang telah bergabung sejak 2018 lalu, adalah Moko, nelayan rajungan dari Tanjung Batu-Berau.
Awal mula ketertarikan Moko untuk bergabung dengan Aruna didasari atas transparansi yang Aruna jaga dan berikan di lapangan untuk semua Nelayan Aruna. “Awalnya saya mau gabung karena Aruna itu transparan sekali dengan nelayan, terutama seperti harga, timbangan, dan hasil tangkapan saya itu dikirim ke luar negeri. Saya sebagai nelayan bangga sekali, hasil tangkapan saya itu bisa dirasakan sampai ke luar negeri,” katanya, Selasa (6/6/2023).
Perbedaan yang sangat jelas juga dirasakan langsung oleh Moko dari sebelum dan sesudah menjadi bagian dari Nelayan Aruna, contohnya dalam hal perekonomian nelayan. “Ada harapan yang saya lihat dari Aruna untuk penghasilan nelayan yang lebih baik. Bahkan, program-program saat ini juga sangat memberikan manfaat banyak bagi nelayan-nelayan Aruna. Nelayan jadi bisa menabung, punya kapal sendiri dan bisa menyekolahkan anak-anak mereka”.
Semenjak bergabung dengan Aruna, Moko terlibat aktif di semua kegiatan yang Aruna selenggarakan seperti pelatihan, sharing knowledge dan sertifikasi. Bahkan, Moko juga meraih gelar sebagai menjadi Nelayan Terbaik Aruna dan nelayan dengan transaksi terbanyak. Berbagai pelatihan juga diikutinya seperti pelatihan tentang apartemen rajungan dan perikanan berkelanjutan, salah satunya tentang penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.
“Saya beruntung menjadi bagian Nelayan Aruna, saya dikasih tahu tentang ukuran rajungan mana yang boleh dan tidak untuk ditangkap,” ujar Moko.
Inilah yang disebut dengan visi-misi perusahaan yang jelas dan kokoh, tertuang dalam komitmen perusahaan untuk menjadikan laut sebagai sumber kehidupan yang layak bagi banyak orang. Aruna akan terus merangkul lebih banyak lagi nelayan Indonesia untuk menjadi keluarga Nelayan Aruna, serta menciptakan pasar komoditas perikanan yang lebih luas lagi, baik di domestik maupun internasional.
(uka)