IHSG Hari Ini Potensi Menguat, Pelaku Pasar Masih Adaptasi dengan ARB Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan. Indeks saham diproyeksikan berada di rentang 6.618 – 6.754.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, hampir genap sepekan dan IHSG masih bergerak mixed dengan kondisi yang seolah cenderung menurun.
"Kami menilai ini sebagai adjustment karena pelaku pasar mungkin masih perlu menyesuaikan diri dengan aturan ARB (Auto Rejection Bawah) baru,” kata William dalam analisisnya, Kamis (8/6/2023).
Terlihat juga bahwa di tengah pergerakan IHSG yang sangat volatil ini, nilai transaksi justru menurun. “Ini artinya, sekalipun ada aksi beli, pembelian saham terjadi tidak dalam jumlah yang besar," ujarnya.
Menurut William, kondisi tersebut tidak buruk, namun hanya akan membuat saham bergerak lebih lamban. Jika investor mengandalkan saham-saham big caps, kemungkinan masih akan konsolidasi.
"Jika Anda memilih saham 2nd liner, strategi swing akan lebih cocok diterapkan. Namun peluang profit tercepat saat ini berada di saham-saham 3rd liner, dengan tingkat risiko yang tinggi," ungkapnya.
Dari faktor teknikal, pergerakan IHSG membentuk pola falling wedge, indikasi penguatan namun belum terkonfirmasi dengan adanya resistance pada 6754.
Adapun untuk sentimen dari eksternal di antaranya jelang keputusan Fed rate pada pecan depan kemungkinan akan berdampak pada pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Lebih lanjut, William membeberkan beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal pada hari ini, sebagai berikut:
CPIN, buy, support 4.800, resistance 5.200.
Membentuk pola morning star.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, hampir genap sepekan dan IHSG masih bergerak mixed dengan kondisi yang seolah cenderung menurun.
"Kami menilai ini sebagai adjustment karena pelaku pasar mungkin masih perlu menyesuaikan diri dengan aturan ARB (Auto Rejection Bawah) baru,” kata William dalam analisisnya, Kamis (8/6/2023).
Terlihat juga bahwa di tengah pergerakan IHSG yang sangat volatil ini, nilai transaksi justru menurun. “Ini artinya, sekalipun ada aksi beli, pembelian saham terjadi tidak dalam jumlah yang besar," ujarnya.
Menurut William, kondisi tersebut tidak buruk, namun hanya akan membuat saham bergerak lebih lamban. Jika investor mengandalkan saham-saham big caps, kemungkinan masih akan konsolidasi.
"Jika Anda memilih saham 2nd liner, strategi swing akan lebih cocok diterapkan. Namun peluang profit tercepat saat ini berada di saham-saham 3rd liner, dengan tingkat risiko yang tinggi," ungkapnya.
Dari faktor teknikal, pergerakan IHSG membentuk pola falling wedge, indikasi penguatan namun belum terkonfirmasi dengan adanya resistance pada 6754.
Adapun untuk sentimen dari eksternal di antaranya jelang keputusan Fed rate pada pecan depan kemungkinan akan berdampak pada pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Lebih lanjut, William membeberkan beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal pada hari ini, sebagai berikut:
CPIN, buy, support 4.800, resistance 5.200.
Membentuk pola morning star.