Wall Street Dibuka Menguat, Didorong Optimisme Inflasi dan Suku Bunga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan malam ini, Rabu (7/6). Pelaku pasar memproyeksikan inflasi Amerika Serikat (AS) akan turun, serta Federal Reserve bakal mempertahankan bunga acuan mereka.
Dow Jones Industrial Average naik 0,04% di 33.585,41. S&P 500 menguat 0,05% di 4.285,90, sedangkan Nasdaq Composite menanjak 0,18%, menjadi 13.300.
Sejumlah pengamat meramal tingkat inflasi AS akan lebih rendah pada periode Mei. Namun, inflasi inti -di luar komponen makanan dan energi- dipandang masih akan tetap tinggi. The Fed juga diperkirakan bakal menahan suku bunganya.
"Sentimen masih tetap positif, tapi ini juga merupakan masa untuk tetap berhati-hati menjelang pertemuan The Fed dan rilis inflasi," kata Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Rabu (7/6/2023).
Katalis positif lain datang dari Menteri Keuangan AS Jenet Yellen yang menyatakan optimis terhadap tanda-tanda pelonggaran pasar tenaga kerja. Hal ini dipandang dapat membuka jalan adanya penurunan inflasi.
Kinerja indeks juga terdorong berkat reli saham-saham berkapitalisasi besar di tengah musim pendapatan. Namun, beberapa analis mengatakan bahwa aksi profit taking berpotensi terjadi, terutama untuk sektor teknologi.
Dow Jones Industrial Average naik 0,04% di 33.585,41. S&P 500 menguat 0,05% di 4.285,90, sedangkan Nasdaq Composite menanjak 0,18%, menjadi 13.300.
Sejumlah pengamat meramal tingkat inflasi AS akan lebih rendah pada periode Mei. Namun, inflasi inti -di luar komponen makanan dan energi- dipandang masih akan tetap tinggi. The Fed juga diperkirakan bakal menahan suku bunganya.
"Sentimen masih tetap positif, tapi ini juga merupakan masa untuk tetap berhati-hati menjelang pertemuan The Fed dan rilis inflasi," kata Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Rabu (7/6/2023).
Katalis positif lain datang dari Menteri Keuangan AS Jenet Yellen yang menyatakan optimis terhadap tanda-tanda pelonggaran pasar tenaga kerja. Hal ini dipandang dapat membuka jalan adanya penurunan inflasi.
Kinerja indeks juga terdorong berkat reli saham-saham berkapitalisasi besar di tengah musim pendapatan. Namun, beberapa analis mengatakan bahwa aksi profit taking berpotensi terjadi, terutama untuk sektor teknologi.
(nng)