Luhut Akan Batasi dan Persulit Kendaraan BBM, Gaikindo Malah Targetkan Penjualan Naik

Rabu, 14 Juni 2023 - 17:07 WIB
loading...
Luhut Akan Batasi dan...
Penjualan mobil konvensional tampaknya belum terganggu dengan rencana pembatasan oleh pemerintah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk membatasi atau mempersulit kendaraan konvensional berbasis internal combustion engine (ICE) atau bahan bakar fosil (BBM) di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah akan membatasi secara bertahap penggunaan kendaraan bertenaga bensin demi mendorong ekosistem kendaraan listrik.



Langkah ini juga ditempuh untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan udara, terutama di kota-kota besar. Pemerintah pun menargetkan populasi kendaraan listrik di Indonesia dapat mencapai 10% dari total kendaraan pada 2030 mendatang.

Mengutip Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Rabu (14/6/2023), Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengaku masih menunggu kejelasan arah dan kepastian kebijakan pemerintah untuk mengurangi kendaraan konvensional. Kendati demikian, Gaikindo sendiri tetap yakin penjualan mobil nasional yang notabene didominasi bertenaga BBM akan terus menggeliat.

Bahkan, Gaikindo merevisi target penjualan mobil nasional pada 2023 dari sebelumnya sebanyak 975.000 unit menjadi 1.050.000 unit. Tahun lalu, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional mencapai 1.048.040 unit.

"Sedangkan pada Januari-April 2023 penjualan wholesales mobil nasional tercatat sebesar 341.111 unit," jelas Jongkie.

Nah pertanyaannya, apakah penjualan mobil listrik juga akan meningkat signifikan? Yang pasti berbagai korporasi besar sudah mulai getol mengembangkan dan mendukung upaya akselerasi penggunaan kendaraan listrik.

Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII) misalnya, melalui anak usahanya yang bergerak di bidang pertambangan dan energi, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengakuisisi tambang nikel Rp9,38 triliun. Aksi ini ditargetkan selesai kuartal III tahun ini.



UNTR akan mengambil alih 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC) yang tercatat di Australian Securities Exchange Ltd (ASX). Akuisisi strategis saham NIC dinilai merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis dan merupakan strategi UNTR membangun tambang nikel terintegrasi dan ekspansi grup UNTR dalam rantai pasok kendaraan listrik. Induk unit usahanya, Astra, kian menunjukkan komitmen dengan terus memperkenalkan model-model kendaraan listrik.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)