Pascalebaran Impor RI Nanjak 38,65%, Nilainya Tembus USD21,28 M
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan impor Indonesia pada Mei 2023. Adapun nilainya mencapai USD21,28 miliar atau naik 38,65% dibanding bulan sebelumnya.
Demikian halnya jika dibandingkan dengan bulan Mei tahun 2022, nilai impor Indonesia juga meningkat sebesar 14,35%.
"Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan impor satu bulan pasca libur Lebaran selalu menunjukkan pola meningkat," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh Edy Mahmud dalam paparan kinerja ekspor-impor RI di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Dia mencatat bahwa impor untuk seluruh jenis penggunaan meningkat pada Mei 2023. Impor bahan baku/penolong menyumbang 71,93% dari total impor Mei 2023 atau sebesar USD15,31 miliar.
"Angka ini diikuti dengan impor barang modal sebesar USD3,90 miliar dan konsumsi USD2,07 miliar," papar Moh Edy Mahmud.
Secara bulanan (month-to-month), impor barang modal mengalami kenaikan tertinggi sebesar 66,03% dibandingkan April 2023, diikuti konsumsi yang mengalami kenaikan 47,96% (mtm) dan bahan baku/penolong yang juga naik sebesar 31,98%.
Sementara itu, secara tahunan (year-on-year/yoy), nilai impor meningkat juga untuk seluruh jenis penggunaan. Impor barang modal mengalami kenaikan tertinggi sebesar 60,30%.
"Kenaikan ini diikuti kenaikan impor konsumsi sebesar 36,51% (yoy) dan impor bahan baku/penolong sebesar 4,42%," pungkasnya.
Demikian halnya jika dibandingkan dengan bulan Mei tahun 2022, nilai impor Indonesia juga meningkat sebesar 14,35%.
"Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan impor satu bulan pasca libur Lebaran selalu menunjukkan pola meningkat," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh Edy Mahmud dalam paparan kinerja ekspor-impor RI di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Dia mencatat bahwa impor untuk seluruh jenis penggunaan meningkat pada Mei 2023. Impor bahan baku/penolong menyumbang 71,93% dari total impor Mei 2023 atau sebesar USD15,31 miliar.
"Angka ini diikuti dengan impor barang modal sebesar USD3,90 miliar dan konsumsi USD2,07 miliar," papar Moh Edy Mahmud.
Secara bulanan (month-to-month), impor barang modal mengalami kenaikan tertinggi sebesar 66,03% dibandingkan April 2023, diikuti konsumsi yang mengalami kenaikan 47,96% (mtm) dan bahan baku/penolong yang juga naik sebesar 31,98%.
Sementara itu, secara tahunan (year-on-year/yoy), nilai impor meningkat juga untuk seluruh jenis penggunaan. Impor barang modal mengalami kenaikan tertinggi sebesar 60,30%.
"Kenaikan ini diikuti kenaikan impor konsumsi sebesar 36,51% (yoy) dan impor bahan baku/penolong sebesar 4,42%," pungkasnya.
(ind)