Forum UNWTO, Sandiaga Uno Berkisah Soal Pandemi, Lapangan Kerja, Desa Wisata & Kebangkitan Ekonomi
loading...
A
A
A
KAMBOJA - Cegah terjadinya pelanggaran adat istiadat ataupun norma di kawasan wisata, wisatawan mancanegara harus menghargai dan menghormati kearifan lokal. Dengan begitu, sektor pariwisata bisa pulih dan kian bertumbuh, wisatawan pun dapat berlibur dengan aman dan nyaman.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam Joint Meeting of the UNWTO Commission for East Asia and The Pacific di Sokha Residence, Phnom Penh, Kamboja, pada Kamis (15/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menegaskan pentingnya kesadaran wisatawan Mancanegara untuk menghormati adat istiadat ketika berlibur di destinasi wisata. Sehingga menurutnya ada timbal balik yang terjadi antara wisatawan dengan masyarakat yang merupakan pengelola destinasi wisata.
"Jadi, selain mereka mendapatkan perlindungan, mereka juga harus mematuhi kesepakatan untuk menghargai adat istiadat budaya dan kearifan lokal," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno .
"Oleh karena itu, Indonesia mendorong agar dalam konsep CBT (Community Based Tourism) di mana sudah dihadirkan di Indonesia melalui CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability)," jelasnya.
Lewat kondusifnya kawasan wisata, peluang usaha menurutnya kian tercipta. Begitu juga dengan lapangan kerja baru dan berkualitas yang terbuka seiring dengan datangnya wisatawan mancanegara.
"Bahwa kita bisa membuka peluang pariwisata untuk bangkit dan bisa juga mencetak peluang usaha dan membuka lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja di 2024," jelasnya.
Sebab merujuk masa pandemi mulai dari 2020-2022, seluruh sektor usaha, termasuk Parekraf luluh lantak. Namun, seiring dengan semakin terkendalinya covid-19, sektor usaha kembali bangkit.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam Joint Meeting of the UNWTO Commission for East Asia and The Pacific di Sokha Residence, Phnom Penh, Kamboja, pada Kamis (15/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menegaskan pentingnya kesadaran wisatawan Mancanegara untuk menghormati adat istiadat ketika berlibur di destinasi wisata. Sehingga menurutnya ada timbal balik yang terjadi antara wisatawan dengan masyarakat yang merupakan pengelola destinasi wisata.
"Jadi, selain mereka mendapatkan perlindungan, mereka juga harus mematuhi kesepakatan untuk menghargai adat istiadat budaya dan kearifan lokal," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno .
"Oleh karena itu, Indonesia mendorong agar dalam konsep CBT (Community Based Tourism) di mana sudah dihadirkan di Indonesia melalui CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability)," jelasnya.
Lewat kondusifnya kawasan wisata, peluang usaha menurutnya kian tercipta. Begitu juga dengan lapangan kerja baru dan berkualitas yang terbuka seiring dengan datangnya wisatawan mancanegara.
"Bahwa kita bisa membuka peluang pariwisata untuk bangkit dan bisa juga mencetak peluang usaha dan membuka lapangan kerja dengan target 4,4 juta lapangan kerja di 2024," jelasnya.
Kunci Pemulihan Sektor Parekraf
Dalam sesi panel, Sandiaga Uno menyampaikan, sejumlah strategi dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif . Satu di antaranya adalah penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai menjadi kunci utama dalam pemulihan sektor parekraf.Sebab merujuk masa pandemi mulai dari 2020-2022, seluruh sektor usaha, termasuk Parekraf luluh lantak. Namun, seiring dengan semakin terkendalinya covid-19, sektor usaha kembali bangkit.