Lampung Ditargetkan Jadi Daerah Penghasil Produk Perikanan dan Kelautan

Sabtu, 25 Juli 2020 - 20:50 WIB
loading...
Lampung Ditargetkan Jadi Daerah Penghasil Produk Perikanan dan Kelautan
Kunjungan Teten Masduki ke PT Siger Jaya Abadi. Foto/Humas Kemenkop
A A A
LAMPUNG SELATAN - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi , setiap daerah harus mampu mengembangkan sumber daya yang dimiliki masing-masing sebagai produk unggulan dan khas daerahnya.

"Sebagai pemasok rajungan terbesar di dunia dan masih bisa dikembangkan, Lampung kita targetkan menjadi prioritas untuk dikembangkan produk perikanan dan kelautan," ungkap Teten, saat mengunjungi PT Siger Jaya Abadi, produsen dan eksportir rajungan di Lampung Selatan, Sabtu (25/7/2020).

Apalagi, menurut Teten, berdasarkan data FAO 2020, konsumsi ikan dunia per kapita meningkat 3%. Jadi, Lampung berpotensi untuk terus dikembangkan.

"Tinggal model bisnisnya saja yang kita integrasikan, terutama terintegrasi dengan pembiayaan yang mudah," kata Teten.

Dia pun akan turut memperkuat UMKM dalam koridor supply chain. Para nelayan mitra PT Siger Jaya Abadi akan diberi vokasi dan perkuatan modal melalui koperasi. ( Baca juga:KKP Segera Bangun Model Klaster Tambak Udang Nasional di Aceh Timur )

"Dengan menjadi offtaker dari hasil tangkapan para nelayan, sehingga akan semakin memperkokoh industri olahan rajungan yang mampu menyerap tenaga kerja banyak," tegasnya.

Yang jelas, Teten akan terus mengembangkan supply chain dari PT Siger Jaya Abadi. Pihaknya jauh lebih mudah mengembangkan UMKM yang produknya sudah ada yang menampung atau menyerap.

"PT Siger Jaya Abadi harus juga menghidupkan dan membesarkan pelaku usaha kecil," tukasnya.

Sementara itu, Dirut PT Siger Jaya Abadi Yoga Sadana mengatakan, perusahaannya sudah sembilan tahun memproduksi produk pasteurisasi rajungan. Produk Siger sudah diekspor ke sejumlah negara di dunia.

"Kita sudah ekspor ke AS, Eropa, China, dan Korea", jelas Yoga.

Dalam dua hingga tiga bulan terakhir, lanjut Yoga, pihaknya sudah menerapkan bisnis model yang baru. Biasanya, mereka ekspor melalui perantara buyer di luar negeri, kini sudah mengembangkan pasar ekspor secara langsung.

"Ke depan, kami akan menciptakan value added yang lebih tinggi dari produk rajungan. Misalnya, produk rajungan kalengan, dan sebagainya," tukas Yoga.

Sedangkan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Halim berharap terkait supply chain, perusahaan harus lebih 'care' dengan nasib dan kehidupan para nelayan. "Nelayan sebagai pemasok rajungan selalu butuh pendampingan. Sejak 2016, saya secara penuh mendampingi nelayan," pungkas Chusnunia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)