Jokowi Kaget Harga Ayam Tembus Rp50 Ribu, Wamendang: Faktor Iduladha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan kenaikan harga daging ayam disebabkan karena faktor libur Iduladha yang akan dimulai pada 28 Juni hingga 2 Juli 2023 maupun harga pakan yang mengalami peningkatan. Pasalnya, dengan libur panjang dan aktivitas masyarakat meningkat maka kebutuhan konsumsi masyarakat akan mengalami peningkatan.
"Intinya setiap hari pantau terus kita upayakan semaksimal mungkin kita setiap hari ke pasar baik Pak Menteri (Zulkifli Hasan) dan juga jajaran untuk sekali lagi memastikan harga dan ketersediaan itu kondusif," ujar Jerry Sambuaga, Selasa (27/6/2023).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) disebut Jerry selalu melakukan evaluasi dan memantau secara rutin. Hal itu, untuk memastikan harga daging ayam kembali normal.
Lebih lanjut, Jerry tak menampik jika harga daging melambung karena menjelang hari Raya Idul Adha. Namun, dia meminta agar masyarakat tak khawatir karena pihaknya akan segera melakukan kerja dan langkah yang strategis agar harga kembali normal.
"Mudah-mudahan kita pastikan secepatnya, kita berusaha setiap hari mungkin nanti akan ada langkah-langkah yang lebih spesifik dari Kemendag dan pemerintah daerah. Karena khususnya kita lebih banyak berkoordinasi dengan daerah," tambah Jerry Sambuaga.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Jokowi melihat harga daging ayam melonjak hingga Rp 50.000 per kilogram jelang Iduladha 1444 Hijriah.
"Yang naik agak tinggi memang daging ayam. Biasanya di harga Rp 30.000-Rp 32.000, ini sudah mencapai Rp 50.000," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Palmerah.
Mengetahui hal ini, Jokowi akan mengecek langsung di mana letak masalah kenaikan harga daging ayam tersebut. Kemungkinan, kata dia, ada persoalan di pasokan. "Akan saya cek, mungkin ada problem di supply-nya, pasokannya," kata Jokowi.
Selain itu, ia juga menilai kenaikan harga daging ayam turut dipengaruhi tingginya permintaan jelang Iduladha. "Ya mungkin juga (faktor Iduladha), tapi naiknya terlalu tinggi dari Rp 30.000-Rp 32.000 ke Rp 50.000," kata Jokowi.
"Intinya setiap hari pantau terus kita upayakan semaksimal mungkin kita setiap hari ke pasar baik Pak Menteri (Zulkifli Hasan) dan juga jajaran untuk sekali lagi memastikan harga dan ketersediaan itu kondusif," ujar Jerry Sambuaga, Selasa (27/6/2023).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) disebut Jerry selalu melakukan evaluasi dan memantau secara rutin. Hal itu, untuk memastikan harga daging ayam kembali normal.
Lebih lanjut, Jerry tak menampik jika harga daging melambung karena menjelang hari Raya Idul Adha. Namun, dia meminta agar masyarakat tak khawatir karena pihaknya akan segera melakukan kerja dan langkah yang strategis agar harga kembali normal.
"Mudah-mudahan kita pastikan secepatnya, kita berusaha setiap hari mungkin nanti akan ada langkah-langkah yang lebih spesifik dari Kemendag dan pemerintah daerah. Karena khususnya kita lebih banyak berkoordinasi dengan daerah," tambah Jerry Sambuaga.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Jokowi melihat harga daging ayam melonjak hingga Rp 50.000 per kilogram jelang Iduladha 1444 Hijriah.
"Yang naik agak tinggi memang daging ayam. Biasanya di harga Rp 30.000-Rp 32.000, ini sudah mencapai Rp 50.000," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Palmerah.
Mengetahui hal ini, Jokowi akan mengecek langsung di mana letak masalah kenaikan harga daging ayam tersebut. Kemungkinan, kata dia, ada persoalan di pasokan. "Akan saya cek, mungkin ada problem di supply-nya, pasokannya," kata Jokowi.
Selain itu, ia juga menilai kenaikan harga daging ayam turut dipengaruhi tingginya permintaan jelang Iduladha. "Ya mungkin juga (faktor Iduladha), tapi naiknya terlalu tinggi dari Rp 30.000-Rp 32.000 ke Rp 50.000," kata Jokowi.
(nng)