UMKM Raih Sokongan Penjaminan Kredit Rp340 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) meraih dukungan penjaminan kredit senilai Rp340 triliun tahun ini dari PT Jamkrindo. Hingga Mei 2023, jumlah penjaminan telah mencapai 47% dari plafon yang disiapkan.
Menurut Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Jamkrindo Suwarsito, pada 2022 Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp312,36 triliun atau naik sebesar 26,19% dibandingkan 2021, dengan jumlah UMKM yang dijamin mencapai 10,8 juta UMKM. Sampai dengan Mei 2023, Jamkrindo telah volume penjaminan sebesar 144,59 triliun, dengan jumlah umkm yang dijamin sebanyak 4,47 juta debitur UMKM.
“Tahun ini, kami mematok target laba Rp1,36 triliun dengan beragam efisiensi pada business process yang terus kita jaga,” ujar Suwarsito kepada SINDOnews di Jakarta Senin (3/7/2022).
Sedangkan Plt Direktur Utama PT Jamkrindo Ivan Soeparno mengungkapkan Jamkrindo berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM kepada lembaga keuangan. Wujud komitmen tersebut dibuktikan dengan beragam layanan penjaminan yang mempermudah UMKM memperoleh akses pembiayaan kepada lembaga keuangan. Sebagai perusahaan penjaminan, Ivan mengungkapkan, Jamkrindo memiliki peran menjembatani UMKM feasible untuk memperoleh akses pembiayaan dengan layanan penjaminan.
“Kehadiran Jamkrindo dalam hal ini membantu pelaku UMKM yang mengalami kesulitan ketiadaan atau kekurangan agunan agar dapat memperoleh fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan,” sebutnya.
Ivan mengungkapkan Jamkrindo telah melakukan serangkaian transformasi menyeluruh untuk menjawab perubahan, peluang, dan tantangan dimasa depan, sebagai landasan utama dalam mendukung kinerja berkelanjutan dan mewujud perusahaan yang terdepan dalam pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, layanan prima, dengan pengelolaan bisnis yang akuntabel, dan prudent.
Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Henry Panjaitan menambahkan, Jamkrindo terus melakukan transformasi untuk meningkatkan porsi penjaminan non program. “Kami tidak menetapkan batasan sektor UMKM-nya. Kami memilih yang kinerjanya bagus,” tegasnya. Dalam memberikan penjaminan kredit UMKM, lanjut dia, Jamkrindo juga berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sedangkan Direktur Kelembagaan dan Layanan Jamkrindo Abdul Bari mengatakan, segmen UMKM yang disasar yakni sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah. “Salah satunya UMKM yang produktif. Kami juga melakukan pendampingan kepda UMKM dan bekerja sama dengan mitra penyalur yakni perbankan,” tutupnya.
Menurut Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Jamkrindo Suwarsito, pada 2022 Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp312,36 triliun atau naik sebesar 26,19% dibandingkan 2021, dengan jumlah UMKM yang dijamin mencapai 10,8 juta UMKM. Sampai dengan Mei 2023, Jamkrindo telah volume penjaminan sebesar 144,59 triliun, dengan jumlah umkm yang dijamin sebanyak 4,47 juta debitur UMKM.
“Tahun ini, kami mematok target laba Rp1,36 triliun dengan beragam efisiensi pada business process yang terus kita jaga,” ujar Suwarsito kepada SINDOnews di Jakarta Senin (3/7/2022).
Sedangkan Plt Direktur Utama PT Jamkrindo Ivan Soeparno mengungkapkan Jamkrindo berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM kepada lembaga keuangan. Wujud komitmen tersebut dibuktikan dengan beragam layanan penjaminan yang mempermudah UMKM memperoleh akses pembiayaan kepada lembaga keuangan. Sebagai perusahaan penjaminan, Ivan mengungkapkan, Jamkrindo memiliki peran menjembatani UMKM feasible untuk memperoleh akses pembiayaan dengan layanan penjaminan.
“Kehadiran Jamkrindo dalam hal ini membantu pelaku UMKM yang mengalami kesulitan ketiadaan atau kekurangan agunan agar dapat memperoleh fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan,” sebutnya.
Ivan mengungkapkan Jamkrindo telah melakukan serangkaian transformasi menyeluruh untuk menjawab perubahan, peluang, dan tantangan dimasa depan, sebagai landasan utama dalam mendukung kinerja berkelanjutan dan mewujud perusahaan yang terdepan dalam pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, layanan prima, dengan pengelolaan bisnis yang akuntabel, dan prudent.
Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Henry Panjaitan menambahkan, Jamkrindo terus melakukan transformasi untuk meningkatkan porsi penjaminan non program. “Kami tidak menetapkan batasan sektor UMKM-nya. Kami memilih yang kinerjanya bagus,” tegasnya. Dalam memberikan penjaminan kredit UMKM, lanjut dia, Jamkrindo juga berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sedangkan Direktur Kelembagaan dan Layanan Jamkrindo Abdul Bari mengatakan, segmen UMKM yang disasar yakni sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah. “Salah satunya UMKM yang produktif. Kami juga melakukan pendampingan kepda UMKM dan bekerja sama dengan mitra penyalur yakni perbankan,” tutupnya.
(fjo)