3 Alasan Mahasiswa Indonesia Pindah Menjadi Kewarganegaraan Singapura, Biaya Hidup Ternyata Bukan Masalah

JAKARTA - Kewarganegaraan Singapura menjadi pilihan bagi banyak mahasiswa Indonesia yang pindah dan menuntut ilmu di Negeri Singa itu. Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim mengungkap, ada lebih dari 1.000 mahasiswa Indonesia pindah ke Singapura setiap tahunnya.



Pada tahun 2022 lalu, warga yang pindah mencapai 1.091 orang. Angka tersebut meningkat dari tahun 2021, yang berjumlah sekitar 1070 orang.

Lantas mengapa banyak mahasiswa Indonesia yang memilih untuk berpindah kewarganegaraan Singapura? Padahal biaya hidup di sana termasuk mahal.

Menurut Business Insider Singapura termasuk salah satu negara kota dengan biaya hidup termahal di dunia, dan bergaya hidup mewah. Pernyataan tersebut muncul usai laporan kekayaan dan gaya hidup global dari bank swasta Swiss dirilis pada awal Juli.

Analis Julius Baer menyebutkan, Pemerintah Singapura telah berhasil menjadikan negaranya sebagai tempat yang menarik bagi individu berpenghasilan tinggi untuk tinggal dan bekerja. Meski daya tarik itu juga telah mendorong kenaikan harga.

Secara khusus negara kota yang punya populasi sedikit ini, sekitar 5,5 juta, akan punya harga sewa rumah, biaya sekolah, pajak, dan biaya hidup yang tinggi.

3 Alasan Mahasiswa Indonesia Pindah Menjadi Kewarganegaraan Singapura

Meski begitu, tetap ada sejumlah poin plus dari Singapura yang musti diperhatikan, mengingat negara ini termasuk sebagai negara maju di Asia Tenggara. Jadi pastilah ada alasan tersendiri mengapa mahasiswa Indonesia memilih tinggal dan pindah kewarganegaraan Singapura.

1. Singapura Punya Lingkungan yang Efisien dan Tertib

Rupanya penghasilan dan biaya hidup di Singapura yang tinggi bukanlah menjadi masalah bagi para mahasiswa Indonesia. Salah satu faktor yang membuat mereka betah untuk tinggal di negara kecil ini karena lingkungannya yang lebih tertib.

Sebab kebanyakan lingkungan di Indonesia saat ini memang masih minim yang mampu menyediakan lingkungan nyaman bagi para warganya. Tingkat kemacetan tinggi dan masih belum meratanya pembangunan fasilitas sampai saat ini juga masih menjadi PR pemerintah.

2. Transportasi Publik Mudah

Sebagai negara yang hanya memiliki luas 728,6 km2 membuat pembangunan infrastruktur berupa transportasi lebih mudah di Singapura. Karena itu penyediaan transportasi umum di sana dapat menjangkau hampir seluruh wilayah sehingga mudah untuk diakses.

3. Kebersihan Lingkungan

Di negara yang sudah 58 tahun merdeka ini, kebersihan merupakan cerminan seberapa majunya masyarakat. Tak heran bila Singapura dinobatkan sebagai kota terbersih di Asia menurut Freshers Live.



Program kebersihan ini rupanya telah diberlakukan 55 tahun lalu oleh Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Kebijakan tentang membersihkan dan menata ulang kota ini rupanya telah tertanam dalam diri seluruh masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun.