Menko Airlangga Kupas Tuntas Lima Program Utama Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merancang 5 (lima) program utama, antara lain Indonesia Aman, Indonesia Sehat, Indonesia Berdaya, Indonesia Tumbuh, dan Indonesia Bekerja. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia Aman adalah program rakyat aman dari Covid-19.
Program ini meliputi akselerasi Test PCR, Lacak, dan Karantina secara nasional. Targetnya, daerah yang masih masuk kategori zona Merah turun menjadi zona Kuning dan Hijau, mempersiapkan masyarakat aman menghadapi Pilkada di tahun 2020, serta persiapan pendistribusian obat-obatan, vaksin, dan antibodi dalam 1 tahun ke depan.
“Indonesia Sehat berupa reformasi layanan kesehatan berbasis gotong royong. Program ini meliputi percepatan kemandirian pelayanan kesehatan, rumah sakit, alat kesehatan, dan obat di dalam negeri. Selain itu, transformasi sistem kesehatan termasuk BPJS Kesehatan yang berkualitas,” ujar Menko Airlangga di Jakarta, Senin (27/7/2020).
(Baca Juga: Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Erick Thohir: Kesehatan dan Ekonomi Harus Berjalan Beriringan )
Kemudian, lanjut Airlangga Indonesia Berdaya adalah program peningkatan daya beli masyarakat. Program ini memfokuskan pada penyaluran bantuan sosial, program padat karya, kartu prakerja, dan subdisi gaji.
“Ada juga penyaluran Kredit Modal Kerja dengan penjaminan pemerintah yang memprioritaskan UMKM. Termasuk pula pemberian subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik,” sambung Airlangga.
Lalu, Indonesia Tumbuh adalah program peningkatan penerimaan negara, antara lain peningkatan ekspor, transformasi perluasan perpajakan maupun cukai, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di level mikro dan sektor lain. “Terakhir program Indonesia Bekerja, ini untuk (meningkatkan) penyerapan tenaga kerja,” imbuhnya.
Respons penanganan pandemi Covid-19 akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan dan akan menjadi program yang berkelanjutan (multi years) sampai Indonesia benar-benar aman dan pulih, baik dari aspek kesehatan maupun kegiatan sosial-ekonomi.
(Baca Juga: Dahlan Iskan: Dilanda Pandemi Besar, Kok Tidak Ada Terobosan Besar? )
“Dari Komite juga menyiapkan program multi years, terutama terkait dengan perencanaan dari program-program yang memang harus dilakukan tidak dalam satu tahun. Tentunya pelaksanaan program yang ada di tahun 2020 diharapkan akan didorong sampai tahun 2021,” ungkapnya.
Pemerintah pun menyiapkan program “Beli Produk Indonesia” dari anggaran pemerintah. Salah satunya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membeli karet dari perkebunan rakyat untuk campuran aspal.
“Kemudian Kementerian Perindustrian akan melakukan pembelian untuk bahan baku Industri Kecil dan Menengah. Sementera Kementerian/Lembaga (K/L) lain juga menyiapkan program-program lainnya,” kata Menko Airlangga.
Ia menggarisbawahi, sesuai arahan Presiden Jokowi dalam ratas, hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan penggunaan dan pemanfaatan anggaran di sektor kesehatan, perlindungan sosial, sektoral dan K/L, serta insentif usaha.
“Terkait dengan pemulihan ekonomi, kebijakan yang diambil adalah mengoperasionalisasi kebijakan yang sudah ditempuh Pemerintah, dan (kebijakan ini) juga masuk di dalam Perpres 72 Tahun 2020,” tuturnya.
Program ini meliputi akselerasi Test PCR, Lacak, dan Karantina secara nasional. Targetnya, daerah yang masih masuk kategori zona Merah turun menjadi zona Kuning dan Hijau, mempersiapkan masyarakat aman menghadapi Pilkada di tahun 2020, serta persiapan pendistribusian obat-obatan, vaksin, dan antibodi dalam 1 tahun ke depan.
“Indonesia Sehat berupa reformasi layanan kesehatan berbasis gotong royong. Program ini meliputi percepatan kemandirian pelayanan kesehatan, rumah sakit, alat kesehatan, dan obat di dalam negeri. Selain itu, transformasi sistem kesehatan termasuk BPJS Kesehatan yang berkualitas,” ujar Menko Airlangga di Jakarta, Senin (27/7/2020).
(Baca Juga: Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Erick Thohir: Kesehatan dan Ekonomi Harus Berjalan Beriringan )
Kemudian, lanjut Airlangga Indonesia Berdaya adalah program peningkatan daya beli masyarakat. Program ini memfokuskan pada penyaluran bantuan sosial, program padat karya, kartu prakerja, dan subdisi gaji.
“Ada juga penyaluran Kredit Modal Kerja dengan penjaminan pemerintah yang memprioritaskan UMKM. Termasuk pula pemberian subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik,” sambung Airlangga.
Lalu, Indonesia Tumbuh adalah program peningkatan penerimaan negara, antara lain peningkatan ekspor, transformasi perluasan perpajakan maupun cukai, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di level mikro dan sektor lain. “Terakhir program Indonesia Bekerja, ini untuk (meningkatkan) penyerapan tenaga kerja,” imbuhnya.
Respons penanganan pandemi Covid-19 akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan dan akan menjadi program yang berkelanjutan (multi years) sampai Indonesia benar-benar aman dan pulih, baik dari aspek kesehatan maupun kegiatan sosial-ekonomi.
(Baca Juga: Dahlan Iskan: Dilanda Pandemi Besar, Kok Tidak Ada Terobosan Besar? )
“Dari Komite juga menyiapkan program multi years, terutama terkait dengan perencanaan dari program-program yang memang harus dilakukan tidak dalam satu tahun. Tentunya pelaksanaan program yang ada di tahun 2020 diharapkan akan didorong sampai tahun 2021,” ungkapnya.
Pemerintah pun menyiapkan program “Beli Produk Indonesia” dari anggaran pemerintah. Salah satunya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membeli karet dari perkebunan rakyat untuk campuran aspal.
“Kemudian Kementerian Perindustrian akan melakukan pembelian untuk bahan baku Industri Kecil dan Menengah. Sementera Kementerian/Lembaga (K/L) lain juga menyiapkan program-program lainnya,” kata Menko Airlangga.
Ia menggarisbawahi, sesuai arahan Presiden Jokowi dalam ratas, hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan penggunaan dan pemanfaatan anggaran di sektor kesehatan, perlindungan sosial, sektoral dan K/L, serta insentif usaha.
“Terkait dengan pemulihan ekonomi, kebijakan yang diambil adalah mengoperasionalisasi kebijakan yang sudah ditempuh Pemerintah, dan (kebijakan ini) juga masuk di dalam Perpres 72 Tahun 2020,” tuturnya.
(akr)