Harga Kedelai Global Melonjak 3 Kali Lipat, Mentan: Kalau Tidak Tanam Mau Makan Apa?

Jum'at, 21 Juli 2023 - 22:30 WIB
loading...
Harga Kedelai Global Melonjak 3 Kali Lipat, Mentan: Kalau Tidak Tanam Mau Makan Apa?
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pemerintah daerah (Pemda) menambah lahan untuk komoditas kedelai. Langkah tersebut perlu diambil untuk mengantisipasi dampak El Nino dan kenaikan harga kedelai global yang meningkat hingga 3 kali lipat.

"Harga kedelai global bisa naik hingga tiga kali lipat. Kalau kita tidak tanam kedelai mau makan apa kita besok?," ujar Mentan dalam pernyataan, dikutip Jumat (21/7/2023).



Dia menyebutkan produksi kedelai nasional perlu semakin ditingkatkan. Apalagi produk olahan kedelai sangat digemari masyarakat Indonesia. Namun sayangnya hingga saat ini mayoritas kedelai masih harus didatangkan lewat impor. "Kedelai itu sangat dibutuhkan. Kita makan tahu dan tempe. Kita juga makan kecap. Jadi yuk mari kita tanam kedelai," lanjutnya.

Ajakan Syahrul bukan tanpa alasan. Dengan produksi kedelai global yang berpotensi menurun karena El Nino, pasokan kedelai ke Indonesia pun bisa berkurang. Sehingga penurunan produksi tersebut alias terhambatnya dari sisi suplai akan berimplikasi pada melonjaknya harga komoditas tersebut. “Mungkin El Nino ini ada hikmahnya karena kita semua dipaksa untuk menanam. Jadi siapa tahu, impor kita justru bisa menurun,” sambung SYL.

Untuk itu, Syahrul pun meminta pemerintah daerah untuk persiapkan program yang matang, mulai dari kelembagaan, sumber daya manusia, hingga pembiayaannya. "Keluar dari mindset hanya mau jalan kalau ada uangnya. Manfaatkanlah KUR, dan APBD digunakan untuk operasional pengendalian," tandasnya.

Sementara, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan animo petani menanam kedelai semakin meningkat seiring kondisi harga yang semakin kompetitif meskipun nilai manfaatnya belum sebagus bertanam jagung. "Kini harga kedelai di petani sekitar Rp10.000-Rp11.000 per kg dan menjadi peluang untuk memacu produktivitas," kata Suwandi.



Lebih lanjut, sistem pembenihan kedelai disempurnakan dan diarahkan penangkaran sehingga mampu menyediakan benih unggul yang dibutuhkan petani. "Pada 2023 ini ditargetkan tanam 250.000 hektare kedelai tersebar di sentra dan pada tahun depan agar ditingkatkan lagi luasannya," kata dia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2596 seconds (0.1#10.140)