Goreng-goreng Saham Sempat Mencuat, OJK Krusial Jaga Integritas Pasar Modal
loading...
A
A
A
“Kami memang bersama OJK melakukan akses yang sifatnya infklusif, membuka selebar-lebarnya partisipasi masyarakat misal program Yuk Nabung Saham. Menariknya kami tidak mempertentangkan kuantitas dan kualitasnya, kita ingin berjalan bersama-sama,” ungkapnya.
Selama program tersebut, investor di pasar modal terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 investor di pasar modal meningkat 53% menjadi 2.484.000 investor. Bahkan pandemi Covid-19 tak mempengaruhi pertumbuhan jumlah investor. Hingga 30 Juni 2020, tercatat jumlah investor di pasar modal telah mencapai 2.920.000 investor, naik 18% dibandingkan tahun 2019.
Sementara berdasarkan sebarannya, 71,42% investor berasal dari Jawa. Kemudian 15,57% dari Sumatera, 4,89% dari kalimantan, 3,58% dari Sulawesi, 3,30% berasal dari Bali, NTB, dan NTT. Dan sebanyak 1,24% berasal dari Maluku dan Papua.
"Selama masa PSBB, kami tetap melaksanakan kegiatan edukasi kepada masyarakat melalui platform online," kata Hasan. Hasilnya, dari 2.440 kegiatan edukasi dan literasi pasar modal online, sebanyak 17.121 peserta membuka akun di pasar modal.
Selama program tersebut, investor di pasar modal terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 investor di pasar modal meningkat 53% menjadi 2.484.000 investor. Bahkan pandemi Covid-19 tak mempengaruhi pertumbuhan jumlah investor. Hingga 30 Juni 2020, tercatat jumlah investor di pasar modal telah mencapai 2.920.000 investor, naik 18% dibandingkan tahun 2019.
Sementara berdasarkan sebarannya, 71,42% investor berasal dari Jawa. Kemudian 15,57% dari Sumatera, 4,89% dari kalimantan, 3,58% dari Sulawesi, 3,30% berasal dari Bali, NTB, dan NTT. Dan sebanyak 1,24% berasal dari Maluku dan Papua.
"Selama masa PSBB, kami tetap melaksanakan kegiatan edukasi kepada masyarakat melalui platform online," kata Hasan. Hasilnya, dari 2.440 kegiatan edukasi dan literasi pasar modal online, sebanyak 17.121 peserta membuka akun di pasar modal.
(akr)