Menggali Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal, PKN Sukses di 3 Kota
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 sukses digelar di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bali, dan Bandung, sepanjang 13 hingga 29 Juli 2023. Acara tersebut sukses menghadirkan peserta dari 37 provinsi di seluruh Indonesia.
PKN sendiri merupakan persembahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kemendikbudristek. Khusus tahun ini terdiri dari 8 kuratorial termasuk Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, untuk serial kegiatan Lokakarya Budaya, Penjenamaan Kota, dan Cipta Ruang.
PKN adalah kegiatan Ditjen Kebudayaan berkolaborasi dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ICNN adalah organisasi jejaring lintas komunitas di lebih dari 240 kota/kabupaten.
“ICCN serta berbagai forum yang dikerjakan ini menjadi ruang untuk kita dapat terus membangun jejaring, menginisiasi program dan kegiatan yang beragam, dan dengan itu kita berharap akan hadir aktivitas ekonomi juga bersamaan dengan solusi-solusi dari level kota. Ujungnya adalah inovasi sosial yang kita hadirkan secara keberlanjutan,” jelas Ketua Umum ICCN, Tubagus Fiki Chikara Satari.
Menurut dia, Indonesia adalah bangsa yang besar, untuk menjadikan kondisi ini sebagai kekuatan bersama, tentunya harus punya strategi, pendekatan moderasi. Ini yang akan dicoba dipraktikkan sepanjang lokakarya dan kegiatan PKN.
"Kita bicara mulai dari ranah Ekonomi Kreatif , tapi tidak terbatas 17 subsektor. Kita tidak sekadar membahas industrinya, tapi sejak dari basisnya. Seperti 10 Prinsip Kota Kreatif serta 11 Jurus Catha Ekadasa untuk pengembangan Ekonomi Kreatif dari potensi budaya lokal . Sehingga kegiatan ICCN yang kolaborasi dengan PKN ini sangat relevan, karena satu di antara basis Ekonomi Kreatif juga adalah Seni dan Budaya, selain Inovasi, Teknologi, dan Media,” ujar dia.
Kegiatan Lokakarya di Bandung turut dihadiri Humas Ditjen Kebudayaan - Watie Syar’i, Dewan Kurator PKN 2023 dari Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya - Handoko Hendroyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung - Eric M. Attauriq, S. H., serta sambutan dari Wali Kota Banjarmasin - Ibnu Sina, dengan MC dan moderator Dita Saraswati (ADGI).
Pada serial lokakarya ini diisi rangkaian pemaparan serta diskusi bersama para narasumber, Barry Beagan (CEO aplikasi Jagat) mengangkat tentang platform lingkup sosial (social immersive) dengan fitur interaksi keseharian antarteman dan telah dirilis oleh Presiden Joko Widodo, lalu Neli Deddy Wahyudi (LaBo, Laswee, PosCo), Rilly Robbi (The Hallway Space Kosambi), Dendy Darman (347 Unkl, Dendy Darman Studio), Adi Panuntun (BCCF), dengan moderator Vinca Rosellinia Natasha (ICCN) dalam sesi Cerita Tentang Cipta Ruang (Place-Making).
Dilanjutkan sesi Cerita Tentang Penjenamaan Kota bersama Aulia Akbar (Branding Ibu Kota Negara IKN Nusantara), Arief Budiman (Yogya Istimewa, Ternate Kota Rempah), Ida Bagus Agung Gunarthawa (Karangasem: The Spirit of Bali), dengan moderator Aldi Abidin (ICCN), yang berlokasi di Pendopo Wali Kota Bandung serta Simpul Space.
Selain itu, rangkaian sesi berikutnya yang berlokasi di Pos.Co, Pos Indonesia Bandung, dilaksanakan bersama Dwinita Larasati (Focal Point Bandung City of Design), Gustaff Harriman Iskandar (Direktur Common Room Networks Foundation Bandung), Ibrahim Imaduddin Islam (CEO Mavens Studio), Gilang Rahman (CEO Everidea), Ayu Budiyanti (Co-Founder Rahsa Nusantara), Alex Sihar (Pakar Kebijakan Publik Ditjen Kebudayaan).
Kegiatan lokakarya Rancang Aksi dengan pendampingan tim fasilitator dan melibatkan seluruh peserta untuk berkontribusi menggali potensi tantangan sampai penerapan solusi Ekonomi Kreatif berbasis budaya lokal dari masing-masing kabupaten/kota asalnya.
Para peserta serial lokakarya Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya secara keseluruhan datang dari 37 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini telah dilaksanakan mulai di Jakarta dengan peserta dari 13 provinsi, pada 13-15 Juli 2023. Kemudian di Bali, dengan peserta dari 10 provinsi, pada 19-22 Juli 2023.
Puncak lokakarya kini digelar di Bandung, Jawa Barat, dengan peserta dari 14 provinsi, pada 27-29 Juli 2023. Tur Jenama ke beragam lokasi yang menjadi ciri khas aktivitas talenta kreatif dan identitas budaya di Bandung pun menjadi bagian dari kegiatan, seperti di antaranya ke Alun-alun Bandung, Blue Doors, Warung Kopi Purnama, Kawasan Cihapit, Pasar Kosambi (The Hallway), Laswee, Bandung Creative Hub, juga dengan menggunakan Bandros, kendaraan wisata di Bandung.
Tema PKN 2023 yaitu “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”, dengan simbolisasi lumbung dan ruang tamu, diterjemahkan dalam konteks lokal untuk kegiatan Lokakarya di Bandung menjadi semangat “Mulang Ngabandung”. Istilah “Mulang Ngabandung” ini dapat diartikan sebagai ajakan untuk kembali mendengarkan atau menampung inspirasi dari kreativitas kedaerahan dan kultur lokal atau kampung halaman.
Terlebih lagi, kegiatan Lokakarya sekaligus Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) jejaring ICCN 2023 ini berlokasi di Bandung, sebagai tempat bermula ICCN sejak April 2025 dalam upaya mewujudkan 10 Prinsip Kota/Kabupaten Kreatif, dengan 11 Jurus “Catha Ekadasa”, untuk pengembangan potensi Ekonomi Kreatif yang juga berbasis budaya atau ciri khas identitas kota/kabupaten.
PKN sendiri merupakan persembahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kemendikbudristek. Khusus tahun ini terdiri dari 8 kuratorial termasuk Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, untuk serial kegiatan Lokakarya Budaya, Penjenamaan Kota, dan Cipta Ruang.
PKN adalah kegiatan Ditjen Kebudayaan berkolaborasi dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ICNN adalah organisasi jejaring lintas komunitas di lebih dari 240 kota/kabupaten.
“ICCN serta berbagai forum yang dikerjakan ini menjadi ruang untuk kita dapat terus membangun jejaring, menginisiasi program dan kegiatan yang beragam, dan dengan itu kita berharap akan hadir aktivitas ekonomi juga bersamaan dengan solusi-solusi dari level kota. Ujungnya adalah inovasi sosial yang kita hadirkan secara keberlanjutan,” jelas Ketua Umum ICCN, Tubagus Fiki Chikara Satari.
Menurut dia, Indonesia adalah bangsa yang besar, untuk menjadikan kondisi ini sebagai kekuatan bersama, tentunya harus punya strategi, pendekatan moderasi. Ini yang akan dicoba dipraktikkan sepanjang lokakarya dan kegiatan PKN.
"Kita bicara mulai dari ranah Ekonomi Kreatif , tapi tidak terbatas 17 subsektor. Kita tidak sekadar membahas industrinya, tapi sejak dari basisnya. Seperti 10 Prinsip Kota Kreatif serta 11 Jurus Catha Ekadasa untuk pengembangan Ekonomi Kreatif dari potensi budaya lokal . Sehingga kegiatan ICCN yang kolaborasi dengan PKN ini sangat relevan, karena satu di antara basis Ekonomi Kreatif juga adalah Seni dan Budaya, selain Inovasi, Teknologi, dan Media,” ujar dia.
Kegiatan Lokakarya di Bandung turut dihadiri Humas Ditjen Kebudayaan - Watie Syar’i, Dewan Kurator PKN 2023 dari Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya - Handoko Hendroyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung - Eric M. Attauriq, S. H., serta sambutan dari Wali Kota Banjarmasin - Ibnu Sina, dengan MC dan moderator Dita Saraswati (ADGI).
Pada serial lokakarya ini diisi rangkaian pemaparan serta diskusi bersama para narasumber, Barry Beagan (CEO aplikasi Jagat) mengangkat tentang platform lingkup sosial (social immersive) dengan fitur interaksi keseharian antarteman dan telah dirilis oleh Presiden Joko Widodo, lalu Neli Deddy Wahyudi (LaBo, Laswee, PosCo), Rilly Robbi (The Hallway Space Kosambi), Dendy Darman (347 Unkl, Dendy Darman Studio), Adi Panuntun (BCCF), dengan moderator Vinca Rosellinia Natasha (ICCN) dalam sesi Cerita Tentang Cipta Ruang (Place-Making).
Dilanjutkan sesi Cerita Tentang Penjenamaan Kota bersama Aulia Akbar (Branding Ibu Kota Negara IKN Nusantara), Arief Budiman (Yogya Istimewa, Ternate Kota Rempah), Ida Bagus Agung Gunarthawa (Karangasem: The Spirit of Bali), dengan moderator Aldi Abidin (ICCN), yang berlokasi di Pendopo Wali Kota Bandung serta Simpul Space.
Selain itu, rangkaian sesi berikutnya yang berlokasi di Pos.Co, Pos Indonesia Bandung, dilaksanakan bersama Dwinita Larasati (Focal Point Bandung City of Design), Gustaff Harriman Iskandar (Direktur Common Room Networks Foundation Bandung), Ibrahim Imaduddin Islam (CEO Mavens Studio), Gilang Rahman (CEO Everidea), Ayu Budiyanti (Co-Founder Rahsa Nusantara), Alex Sihar (Pakar Kebijakan Publik Ditjen Kebudayaan).
Kegiatan lokakarya Rancang Aksi dengan pendampingan tim fasilitator dan melibatkan seluruh peserta untuk berkontribusi menggali potensi tantangan sampai penerapan solusi Ekonomi Kreatif berbasis budaya lokal dari masing-masing kabupaten/kota asalnya.
Para peserta serial lokakarya Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya secara keseluruhan datang dari 37 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini telah dilaksanakan mulai di Jakarta dengan peserta dari 13 provinsi, pada 13-15 Juli 2023. Kemudian di Bali, dengan peserta dari 10 provinsi, pada 19-22 Juli 2023.
Puncak lokakarya kini digelar di Bandung, Jawa Barat, dengan peserta dari 14 provinsi, pada 27-29 Juli 2023. Tur Jenama ke beragam lokasi yang menjadi ciri khas aktivitas talenta kreatif dan identitas budaya di Bandung pun menjadi bagian dari kegiatan, seperti di antaranya ke Alun-alun Bandung, Blue Doors, Warung Kopi Purnama, Kawasan Cihapit, Pasar Kosambi (The Hallway), Laswee, Bandung Creative Hub, juga dengan menggunakan Bandros, kendaraan wisata di Bandung.
Tema PKN 2023 yaitu “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”, dengan simbolisasi lumbung dan ruang tamu, diterjemahkan dalam konteks lokal untuk kegiatan Lokakarya di Bandung menjadi semangat “Mulang Ngabandung”. Istilah “Mulang Ngabandung” ini dapat diartikan sebagai ajakan untuk kembali mendengarkan atau menampung inspirasi dari kreativitas kedaerahan dan kultur lokal atau kampung halaman.
Terlebih lagi, kegiatan Lokakarya sekaligus Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) jejaring ICCN 2023 ini berlokasi di Bandung, sebagai tempat bermula ICCN sejak April 2025 dalam upaya mewujudkan 10 Prinsip Kota/Kabupaten Kreatif, dengan 11 Jurus “Catha Ekadasa”, untuk pengembangan potensi Ekonomi Kreatif yang juga berbasis budaya atau ciri khas identitas kota/kabupaten.
(akr)