Normal Baru, MNC Bank Siap Dukung Pemulihan Perekonomian Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Butuh usaha yang luar biasa untuk membangkitkan perekonomian nasional karena dampak pandemi telah menyebabkan penurunan berbagai aktivitas ekonomi.
Oleh karena itu, seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta harus bahu-membahu dalam rangka pemulihan perekonomian nasional dari berbagai sisi strategis, termasuk memaksimalkan peran intermediasi bank sebagaimana dilakukan PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank). (Baca juga: MNC Bank Capai Target Distribusi Kartu Berteknologi Chip Lebih Awal )
MNC Bank telah melakukan berbagai langkah dalam upayanya mendukung kebijakan pemerintah terkait pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi. Untuk membantu roda UKM tetap berjalan, MNC Bank telah merelaksasi debitur yang terdampak Covid-19 sesuai regulasi otoritas.
Sementara dalam upaya membantu transformasi kegiatan transaksi perbankan, dalam waktu dekat MNC Bank akan memperkenalkan aplikasi integrated banking solution.
Presiden Direktur MNC Bank, Mahdan mengatakan, saat ini industri perbankan termasuk MNC Bank tengah berada dalam situasi yang membutuhkan ketepatan langkah dan keputusan.
"Pada satu sisi kami harus beradaptasi dengan disrupsi yang dihadirkan fintech. Di sisi lain, kami juga harus beradaptasi dengan perekonomian yang melambat namun tetap menjaga para debitur dapat melakukan bisnisnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/7/2020). (Baca juga: Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini )
Mahdan melanjutkan, meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, manajemen telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga profitabilitas bank. Selain bersinergi dengan mitra kerja, MNC Bank juga meningkatkan produktivitas dan efesiensi operasional dengan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
MNC Bank berhasil mempertahankan kinerja positif pada kuartal kedua 2020 yang terlihat dari sejumlah indikator keuangan perseroan. Berdasarkan laporan keuangan publikasi periode Juni 2020, MNC Bank telah berhasil melalui fase awal pandemi dengan rentabilitas yang baik, terlihat dari pendapatan bunga bersih dan laba operasional yang bertumbuh didukung rasio keuangan yang membaik.
Pendapatan bunga bersih meningkat dari Rp203,46 miliar pada kuartal II/2019 menjadi Rp225,25 miliar pada kuartal II/2020. Laba operasional mengalami peningkatan dari Rp6,07 miliar pada kuartal II/2019 menjadi Rp10,07 miliar kuartal II/2020.
Sehingga meskipun terdapat perlambatan aktivitas dan tekanan ekonomi, laba bersih MNC Bank relatif stabil dari Rp5,28 miliar pada kuartal II/2019 menjadi Rp5,13 miliar di kuartal/II 2020.
Kinerja positif tersebut juga tercermin dari rasio keuangan MNC Bank sebagaimana terlihat dari rasio Net Interest Margin ( NIM) naik dari 4,07% pada kuartal II/2019 menjadi 4,79% pada kuartal II/2020, Non Performing Loan (NPL) Nett membaik atau turun dari 3,67% pada kuartal II/2019 menjadi 3,45% di kuartal II/2020. (Baca juga: Mau Selamat dari Krisis, Pengembang Properti Baiknya Jual Rumah Dibawah Rp1 M )
Sementara, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga menunjukkan perbaikan atau turun dari 99,02% pada kuartal II/2019 menjadi 98,33% di kuartal II/2020.
“Harapan kami, pada masa normal baru ini, aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan. Sehingga kita dapat segera kembali bangkit bersama menuju Indonesia yang maju,” pungkas Mahdan.
Oleh karena itu, seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta harus bahu-membahu dalam rangka pemulihan perekonomian nasional dari berbagai sisi strategis, termasuk memaksimalkan peran intermediasi bank sebagaimana dilakukan PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank). (Baca juga: MNC Bank Capai Target Distribusi Kartu Berteknologi Chip Lebih Awal )
MNC Bank telah melakukan berbagai langkah dalam upayanya mendukung kebijakan pemerintah terkait pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi. Untuk membantu roda UKM tetap berjalan, MNC Bank telah merelaksasi debitur yang terdampak Covid-19 sesuai regulasi otoritas.
Sementara dalam upaya membantu transformasi kegiatan transaksi perbankan, dalam waktu dekat MNC Bank akan memperkenalkan aplikasi integrated banking solution.
Presiden Direktur MNC Bank, Mahdan mengatakan, saat ini industri perbankan termasuk MNC Bank tengah berada dalam situasi yang membutuhkan ketepatan langkah dan keputusan.
"Pada satu sisi kami harus beradaptasi dengan disrupsi yang dihadirkan fintech. Di sisi lain, kami juga harus beradaptasi dengan perekonomian yang melambat namun tetap menjaga para debitur dapat melakukan bisnisnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/7/2020). (Baca juga: Perlu Diperhatikan, Pinjaman Cepat dari Fintech Bukan untuk 3 Keperluan ini )
Mahdan melanjutkan, meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, manajemen telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga profitabilitas bank. Selain bersinergi dengan mitra kerja, MNC Bank juga meningkatkan produktivitas dan efesiensi operasional dengan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
MNC Bank berhasil mempertahankan kinerja positif pada kuartal kedua 2020 yang terlihat dari sejumlah indikator keuangan perseroan. Berdasarkan laporan keuangan publikasi periode Juni 2020, MNC Bank telah berhasil melalui fase awal pandemi dengan rentabilitas yang baik, terlihat dari pendapatan bunga bersih dan laba operasional yang bertumbuh didukung rasio keuangan yang membaik.
Pendapatan bunga bersih meningkat dari Rp203,46 miliar pada kuartal II/2019 menjadi Rp225,25 miliar pada kuartal II/2020. Laba operasional mengalami peningkatan dari Rp6,07 miliar pada kuartal II/2019 menjadi Rp10,07 miliar kuartal II/2020.
Sehingga meskipun terdapat perlambatan aktivitas dan tekanan ekonomi, laba bersih MNC Bank relatif stabil dari Rp5,28 miliar pada kuartal II/2019 menjadi Rp5,13 miliar di kuartal/II 2020.
Kinerja positif tersebut juga tercermin dari rasio keuangan MNC Bank sebagaimana terlihat dari rasio Net Interest Margin ( NIM) naik dari 4,07% pada kuartal II/2019 menjadi 4,79% pada kuartal II/2020, Non Performing Loan (NPL) Nett membaik atau turun dari 3,67% pada kuartal II/2019 menjadi 3,45% di kuartal II/2020. (Baca juga: Mau Selamat dari Krisis, Pengembang Properti Baiknya Jual Rumah Dibawah Rp1 M )
Sementara, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga menunjukkan perbaikan atau turun dari 99,02% pada kuartal II/2019 menjadi 98,33% di kuartal II/2020.
“Harapan kami, pada masa normal baru ini, aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan. Sehingga kita dapat segera kembali bangkit bersama menuju Indonesia yang maju,” pungkas Mahdan.
(ind)