Wall Street Menghijau di Awal Pekan, Investor Bersiap Sambut Data Inflasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan Senin (7/8/2023). Pelaku pasar fokus menantikan laporan inflasi Amerika Serikat pada akhir pekan ini sebagai petunjuk untuk membaca kebijakan suku bunga bank sentral atau Federal Reserve .
Dow Jones Industrial Average menguat 0,55 persen di 35.259,98. S&P 500 dibuka lebih tinggi sebesar 0,53 persen di 4.501,86, sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,54 persen, menjadi 13.983,72.
Data indeks harga konsumen (CPI) AS pada Kamis depan (10/8) dapat menghadirkan isyarat kepada pelaku pasar terkait tingkat inflasi terbaru di negeri Paman Sam. Lebih jauh, investor akan mencerna kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed.
Laporan inflasi masih menjadi perhatian investor, terutama setelah pada Jumat lalu (4/8), laporan ketenagakerjaan yang masih panas memicu kembali kekhawatiran bahwa The Fed dimungkinkan masih mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama lagi.
Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, menilai Agustus merupakan bulan yang dinantikan investor karena banyak data makro yang dirilis. The Fed dipandang akan menggunakan periode ini untuk mencerna laporan ekonomi yang masuk.
"Hipotesis saya adalah ada kenaikan (suku bunga) terakhir oleh The Fed pada pertemuan terakhirnya," kata Peter, dilansir Reuters, Senin (7/8/2023).
Pengamatan ini senada dengan komentar Presiden The Fed wilayah New York, John Williams, yang memperkirakan bahwa penurunan suku bunga diperkirakan bakal terjadi mulai awal 2024.
Selain kabar makro, pelaku pasar juga akan mengurai makna dari komentar para pejabat The Fed, seperti Gubernur Dewan The Fed Michelle Bowman, yang sebelumnya sempat menyinggung soal kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut demi memastikan penurunan inflasi.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,55 persen di 35.259,98. S&P 500 dibuka lebih tinggi sebesar 0,53 persen di 4.501,86, sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,54 persen, menjadi 13.983,72.
Data indeks harga konsumen (CPI) AS pada Kamis depan (10/8) dapat menghadirkan isyarat kepada pelaku pasar terkait tingkat inflasi terbaru di negeri Paman Sam. Lebih jauh, investor akan mencerna kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed.
Laporan inflasi masih menjadi perhatian investor, terutama setelah pada Jumat lalu (4/8), laporan ketenagakerjaan yang masih panas memicu kembali kekhawatiran bahwa The Fed dimungkinkan masih mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama lagi.
Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, menilai Agustus merupakan bulan yang dinantikan investor karena banyak data makro yang dirilis. The Fed dipandang akan menggunakan periode ini untuk mencerna laporan ekonomi yang masuk.
"Hipotesis saya adalah ada kenaikan (suku bunga) terakhir oleh The Fed pada pertemuan terakhirnya," kata Peter, dilansir Reuters, Senin (7/8/2023).
Pengamatan ini senada dengan komentar Presiden The Fed wilayah New York, John Williams, yang memperkirakan bahwa penurunan suku bunga diperkirakan bakal terjadi mulai awal 2024.
Selain kabar makro, pelaku pasar juga akan mengurai makna dari komentar para pejabat The Fed, seperti Gubernur Dewan The Fed Michelle Bowman, yang sebelumnya sempat menyinggung soal kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut demi memastikan penurunan inflasi.
(nng)