Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Diminta Subsidi Lagi Premium

Minggu, 15 Januari 2017 - 16:05 WIB
Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Diminta Subsidi Lagi Premium
Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Diminta Subsidi Lagi Premium
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga minyak dunia mulai berimbas pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air. Sebab itu, Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan subsidi terhadap BBM jenis premium.

Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengungkapkan, ‎saat pemerintah dan parlemen memutuskan mencabut subsidi BBM premium, kala itu harga minyak dunia masih mengalami penurunan. Namun, saat ini harga minyak dunia kembali naik sehingga dikhawatirkan harga premium akan melonjak.

"‎Prinsipnya memang bahwa untuk subsidi BBM sudah sepakat tidak ada. Namun, ingat bahwa pembahasan waktu itu terjadi pada saat harga minyak dunia belum naik seperti minggu ini. Adanya kenaikan (harga minyak dunia) sehingga BBM bersubsidi cost-nya pasti naik," ujarnya di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (15/1/2017).

(Baca: Harga Minyak Dunia Stabil Saat Arab Saudi Mulai Pangkas Produksi)

Menurut Kurtubi, harga BBM bersubsidi tidak perlu ikut naik mengikuti harga minyak dunia. Jika pemerintah keukeuh menaikkan harga, maka pemerintah harus membicarakan terlebih dulu dengan parlemen.

Sementara untuk harga BBM non-subsidi, seperti pertamax cs silakan ditentukan oleh PT Pertamina (Persero), selaku badan usaha yang menjual BBM tersebut. "Yang diserahkan ke Pertamina ini kan non-subsidi, yang secara periodik dievaluasi harganya dengan memperhatikan aktual harga minyak yang terjadi sekarang ini," terangnya.

Apalagi, kata politisi Partai Nasdem ini, saat harga minyak dunia merosot beberapa waktu lalu, Pertamina sudah menikmati keuntungan yang cukup besar dari penjualan harga premium.

"‎Beberapa bulan lalu kan BBM subsidi tidak disubsidi, karena harga minyak yang rendah. Harga minyak dunia relatif rendah bahkan BBM subsidi sudah menghasilkan keuntungan. Saya pikir ini salah satu faktor mengapa keuntungan Pertamina belakangan ini cukup meningkat dari sisi hilir," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7874 seconds (0.1#10.140)