Kementerian ESDM: Energi Berperan Strategis Dongkrak Ekonomi RI

Selasa, 31 Januari 2017 - 16:15 WIB
Kementerian ESDM: Energi Berperan Strategis Dongkrak Ekonomi RI
Kementerian ESDM: Energi Berperan Strategis Dongkrak Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengemukakan bahwa energi menjadi kebutuhan dasar setiap manusia di dunia. Bahkan, energi memiliki peran strategis untuk mendongkrak ekonomi di Indonesia.

Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, konsumsi energi semakin tinggi namun ketersediaannya semakin berkurang. Karena itu, energi pun menjadi perhatian semua orang termasuk di Indonesia agar masih dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

"Intinya energi menjadi concern semua orang, energi di Indonesia menjadi salah satu bagian dari kebutuhan dasar. Bayangkan kalau hari ini tidak ada BBM, tidak ada listrik mungkin harus jalan kaki, maksimal naik sepeda. Karena itu, energi memiliki peran strategis," katanya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017 yang diselenggarakan Koran SINDO dan SINDOnews.com di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Tak hanya itu, Rida menilai bahwa energi di beberapa negara juga memiliki peran untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan di Indonesia, energi juga menyangkut aspek keadilan karena masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati listrik.

"Di beberapa tempat, 2.519 desa sampai saat ini setelah 71 tahun masih memegang merah putih, belum menikmati perannya. Dan itu membuat kita mencanangkan program 2.500 desa diterangi sampai 2019," imbuh dia.

Karena itu, sambung dia, Kementerian ESDM sebagai regulator tidak hentinya memikirkan cara agar energi tetap bisa memainkan perannya sebagai kebutuhan dasar dan pendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pun memberikan anggaran lebih besar untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar di daerah yang belum terjamah.

"Ini yang membuat kami agak shifting dari sisi penganggaran untuk lebih mengutamakan kebutuhan saudara kita yang sampai saat ini belum menikmati. Program PLN jalan terus, investasi jalan terus, tapi ada daerah yang belum bisa dimasuki PLN dan belum menarik untuk investor, negara hadir untuk mengurangi gap tersebut," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6161 seconds (0.1#10.140)