Lewat Bunga, Pupuk Kaltim Tampilkan Transformasi Perusahaan

Selasa, 15 Agustus 2023 - 12:38 WIB
loading...
Lewat Bunga, Pupuk Kaltim...
Pupuk Kaltim menampilkan tema transformasi di ajang TIFF 2023. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur ( Pupuk Kaltim ) kembali memeriahkan Tomohon International Flower Festival (TIFF), yang berlangsung di Kota Tomohon Sulawesi Utara, pada 8-12 Agustus 2023. Dalam kegiatan bertema “Walking Together, Rising Together” tersebut, Pupuk Kaltim menampilkan berbagai produk andalan yang dikemas dalam parade bunga dan kendaraan hias (float) seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, hingga produk pupuk hayati Biodex dan NPK Pelangi JOS.



Tahun ini float Pupuk Kaltim mengangkat tema karakter Optimus Prime dalam film Transformers, yang dibalut bunga dengan warna corporate image perusahaan, yakni jingga dan oranye. Pilihan itu merepresentasikan transformasi Pupuk Kaltim yang terus berjalan dan berkembang dalam membangun ekosistem industri pupuk berkelanjutan, dengan berbagai produk ramah lingkungan (enviromentally friendly) guna menjaga daya dukung lahan (sustainable agriculture).

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengungkapkan terlibatnya Pupuk Kaltim pada TIFF 2023, sebagai upaya meningkatkan awareness terhadap produk perusahaan dalam mendukung sektor pertanian Nasional. Terlebih Tomohon merupakan salah satu sentra industri florikultura di kawasan timur Indonesia, sehingga diharap produk Pupuk Kaltim makin dikenal oleh para petani di Kota Bunga Tomohon ataupun Sulawesi Utara secara umum.

"Seiring makin dikenalnya produk Pupuk Kaltim di masyarakat, diharap ke depan dapat menjadi pilihan petani dalam mendorong potensi pertanian di Tomohon dan Sulawesi Utara, sehingga mampu mencapai produktivitas hasil yang lebih optimal," tutur Teguh dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).

Dijelaskan Teguh, sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG), Pupuk Kaltim senantiasa berupaya mendorong inovasi produk yang ramah lingkungan, sebagai wujud kontribusi terhadap keberlanjutan. Langkah itu pun dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan meraih peringkat teratas dunia dalam penerapan ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia dari Sustainalytics, yang sekaligus membawa perusahaan sebagai percontohan di tataran global.

“Hal ini kami terjemahkan dalam produk unggulan terbaru yakni NPK Pelangi JOS, yang merupakan pupuk satu-satunya dan pertama di Indonesia yang menggabungkan keunggulan pupuk kimia dan pupuk hayati dalam satu produk," terang Teguh.

Hasil rata-rata penggunaan NPK Pelangi JOS menunjukkan kenaikan produktivitas dibandingkan perlakuan kebiasaan petani, seperti komoditas padi di Sukosewu Bojonegoro Jawa Timur, yang naik hingga 36% dari sebelumnya. Begitu juga komoditas sawi putih di Cianjur Jawa Barat, naik sebesar 49% dari perlakuan biasa.

Lalu komoditas kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55% dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha. Terbaru, bawang merah di Magetan turut mendapatkan peningkatan produktivitas mencapai dua kali lipat dari sebelumnya.

"Tidak hanya untuk tanaman pangan, NPK Pelangi JOS juga cocok untuk jenis hortikultura. Ini bisa jadi pilihan bagi petani Tomohon dan Sulawesi Utara dalam meningkatkan produktivitas tanaman," tambah Teguh.

Menurut Teguh, Pupuk Kaltim terus berinovasi melalui produk berkualitas dengan mengedepankan aspek lingkungan dalam mendukung sektor pertanian Indonesia, sekaligus menjaga ketahanan pangan dalam jangka panjang. Selain itu, Pupuk Kaltim juga mengarah kepada teknologi ramah lingkungan dan clean ammonia untuk pengurangan emisi karbon, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap percepatan dekarbonisasi dengan target penurunan emisi sebanyak 32% pada 2030 dan Net Zero Emission pada 2060.

"Begitu juga dari sisi produktivitas pertanian, Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan edukasi dengan mengenalkan keunggulan produk perusahaan pada berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan petani. Hal ini sebagai langkah aktif Pupuk Kaltim mendorong peningkatan hasil pertanian dalam negeri," tandas Teguh.

Sementara itu, Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk mengatakan penyelenggaraan TIFF 2023 diharap makin berdampak terhadap perekonomian masyarakat Kota Tomohon dan sekitarnya, sekaligus menciptakan visi misi Tomohon sebagai kota wisata dunia. Caroll memperkirakan seluruh float bisa memanfaatkan 300 ribu lebih bunga hasil panen petani setempat dengan jenis Krisan, yang direncanakan mulai diekspor tahun depan.

"Untuk kegiatan ini ada lebih dari 20 kelompok petani bunga yang terlibat. Sebagian ada yang tergabung bersama dekorator, dengan bunganya dari para petani lokal," kata dia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak pada TIFF 2023. Dikatakannya, penyelenggaraan even ini bukan hanya sebagai hiburan dan atraksi bagi wisatawan, tapi juga memberdayakan ekonomi lokal.

Dikatakan Sandi, bila satu float bisa membuka hingga 10 lapangan kerja langsung, maka dari kegiatan ini setidaknya bisa membuka peluang 300 lapangan kerja, sehingga dampaknya pun pada ekosistem industri bunga di Tomohon yang menjadi sangat besar.



"Dibandingkan dengan ajang serupa di Pasadena, TIFF 2023 jelas lebih berdampak pada perekonomian lokal karena para petani bunga diberdayakan termasuk juga UMKM lainnya,” ujar Sandi.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)