Produksi Konsentrat Freeport Terancam Turun 40%
A
A
A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia mengaku produksi konsentratnya terancam turun hingga 40% jika pemerintah tak kunjung memberikan izin ekspor konsentrat kepada mereka. Persentase 40% adalah jumlah konsentrat yang akan diserap di dalam negeri untuk smelternya di Gresik.
(Baca Juga: Freeport Ancam PHK jika Tak Diizinkan Ekspor Konsentrat)
Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan, opsi penurunan produksi diambil karena jika tidak dapat izin ekspor maka Freeport harus mengurangi beberapa biaya (cost) yang dikeluarkan.
"Ya kan tentunya nanti kalau kita tidak bisa ekspor tentu kita akan menurunkan produksi kita sampai 40%. Hanya 40% karena sesuai smelter kita. Nantinya tentu ada beberapa cost yang dikurangi dan sebagainya," kata dia di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Bahkan, sambung Riza, produksi perseroan berpotensi turun lebih besar yaitu 60% jika dalam jangka panjang Freeport masih tidak bisa ekspor konsentrat. "Itu dalam waktu lama tidak terjadi apa-apa, kita bisa turun sampai 60%," imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya masih berharap dalam waktu dekat telah memperoleh izin ekspor. Sehingga, penurunan produksi pun tidak dilakukan.
"Kita belum sampai ke arah situ (penurunan produksi). Mudah-mudahan tidak sampai kesitu," tandas Riza.
Baca juga:
Didesak Ubah Status Kontrak, Freeport Ngaku Tak Nyaman Investasi di RI
Syarat Kurang, Pemerintah Ogah Terbitkan IUPK Sementara Freeport
(Baca Juga: Freeport Ancam PHK jika Tak Diizinkan Ekspor Konsentrat)
Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan, opsi penurunan produksi diambil karena jika tidak dapat izin ekspor maka Freeport harus mengurangi beberapa biaya (cost) yang dikeluarkan.
"Ya kan tentunya nanti kalau kita tidak bisa ekspor tentu kita akan menurunkan produksi kita sampai 40%. Hanya 40% karena sesuai smelter kita. Nantinya tentu ada beberapa cost yang dikurangi dan sebagainya," kata dia di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Bahkan, sambung Riza, produksi perseroan berpotensi turun lebih besar yaitu 60% jika dalam jangka panjang Freeport masih tidak bisa ekspor konsentrat. "Itu dalam waktu lama tidak terjadi apa-apa, kita bisa turun sampai 60%," imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya masih berharap dalam waktu dekat telah memperoleh izin ekspor. Sehingga, penurunan produksi pun tidak dilakukan.
"Kita belum sampai ke arah situ (penurunan produksi). Mudah-mudahan tidak sampai kesitu," tandas Riza.
Baca juga:
Didesak Ubah Status Kontrak, Freeport Ngaku Tak Nyaman Investasi di RI
Syarat Kurang, Pemerintah Ogah Terbitkan IUPK Sementara Freeport
(izz)