Kemenkop Terus Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM ( KemenKopUKM ) bersama dengan US-ASEAN Bussiness Council (US-ABC), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bersepakat untuk mempercepat digitalisasi UMKM .
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan digitalisasi menjadi salah satu kunci utama UMKM naik kelas. Masuk ke dalam ekosistem digital akan membuat pelaku UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Apalagi potensi nilai ekonomi digital mencapai USD360 miliar di tahun 2030.
Kemenkop berharap dengan sinergi antar-pemangku kepentingan bisa mendorong pencapaian target 30 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital di tahun 2024. Sejauh ini jumlah UMKM yang sudah go digital mencapai 22,2 juta atau setara 74% dari target.
"Kami menyadari masih banyak para pelaku UMKM di Indonesia yang belum dapat terkoneksi dengan ekosistem digital, terutama di daerah yang masih rendah literasi digitalnya. Dengan adanya inisiasi kolaborasi antar-pemangku kepentingan diharapkan mampu meng-aggregasi UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital," ujar Siti di Semarang, Sabtu (19/8/2023).
Siti menambahkan tantangan digitalisasi UMKM adalah rendahnya literasi digital terutama di daerah pelosok karena infrastruktur digital masih sangat terbatas. Hasil survei World Digital Competitiveness menunjukkan Indonesia menduduki peringkat 53 dari 63 negara. Ini jauh lebih rendah dibandingkan Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 26 dan Singapura di posisi nomor 4.
Untuk melakukan percepatan ini, KemenKopUKM memprioritaskan tujuh aspek digitalisasi yaitu aspek akses pasar, aspek pemantauan kualitas produksi, aspek keuangan dan akses pembiayaan, aspek manajemen organisasi, aspek kapasitas produksi, aspek supplier, dan aspek distribusi atau logistik.
"Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi bersama dalam upaya percepatan transformasi digital UMKM guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional di Indonesia," jelas Siti.
Demi memastikan upaya digitalisasi UMKM berkualitas, KemenKopUKM menggelar training dan pendampingan bagi UMKM secara berkelanjutan. Bahkan untuk optimalisasi pelatihan dan pendampingan, KemenKopUKM menggandeng 47 platform digital.
"Kami membuat konsep konsultasi dan pendampingan selama tiga bulan jadi tidak lepas begitu saja. Jadi kalau Bapak-Ibu punya masalah bisa dikonsultasikan, atau butuh pendampingan kami sediakan," tandas Siti.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan digitalisasi menjadi salah satu kunci utama UMKM naik kelas. Masuk ke dalam ekosistem digital akan membuat pelaku UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Apalagi potensi nilai ekonomi digital mencapai USD360 miliar di tahun 2030.
Kemenkop berharap dengan sinergi antar-pemangku kepentingan bisa mendorong pencapaian target 30 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital di tahun 2024. Sejauh ini jumlah UMKM yang sudah go digital mencapai 22,2 juta atau setara 74% dari target.
"Kami menyadari masih banyak para pelaku UMKM di Indonesia yang belum dapat terkoneksi dengan ekosistem digital, terutama di daerah yang masih rendah literasi digitalnya. Dengan adanya inisiasi kolaborasi antar-pemangku kepentingan diharapkan mampu meng-aggregasi UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital," ujar Siti di Semarang, Sabtu (19/8/2023).
Siti menambahkan tantangan digitalisasi UMKM adalah rendahnya literasi digital terutama di daerah pelosok karena infrastruktur digital masih sangat terbatas. Hasil survei World Digital Competitiveness menunjukkan Indonesia menduduki peringkat 53 dari 63 negara. Ini jauh lebih rendah dibandingkan Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 26 dan Singapura di posisi nomor 4.
Untuk melakukan percepatan ini, KemenKopUKM memprioritaskan tujuh aspek digitalisasi yaitu aspek akses pasar, aspek pemantauan kualitas produksi, aspek keuangan dan akses pembiayaan, aspek manajemen organisasi, aspek kapasitas produksi, aspek supplier, dan aspek distribusi atau logistik.
"Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi bersama dalam upaya percepatan transformasi digital UMKM guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional di Indonesia," jelas Siti.
Demi memastikan upaya digitalisasi UMKM berkualitas, KemenKopUKM menggelar training dan pendampingan bagi UMKM secara berkelanjutan. Bahkan untuk optimalisasi pelatihan dan pendampingan, KemenKopUKM menggandeng 47 platform digital.
"Kami membuat konsep konsultasi dan pendampingan selama tiga bulan jadi tidak lepas begitu saja. Jadi kalau Bapak-Ibu punya masalah bisa dikonsultasikan, atau butuh pendampingan kami sediakan," tandas Siti.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(uka)