Pertamina Patra Niaga Kolaborasi Jalankan Program Greenpartner di Sumedang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Regional Jawa Bagian Barat Fuel Terminal (FT) Bandung Group menunjukkan kontribusinya terhadap lingkungan. Dengan meresmikan Program Keanekaragaman Hayati Greenpartner 8.0 dan Taman Polinator Kupu-Kupu di Taman Kehati Kiarapayung, Sukasari, Sumedang, Jumat (18/8/2023).
Program Greenpartner merupakan salah satu bentuk kolaborasi efektif Pertamina dengan DLH Provinsi Jawa Barat yang menitikberatkan pada proses konversi emisi gas buang dan menurunkan pencemaran udara.
Program yang dilaksanakan tahun ini merupakan pengembangan dari Program Greenpartner 7.0 yang telah dilaksanakan sebelumnya, yakni kegiatan penanaman tanaman endemik langka dan peletakan patok permanen rosot karbon (tempat penyimpanan karbon/carbon sink) pada 2022 lalu.
Hadir dalam kegiatan FT Manager Bandung Group, Takim, Kepala Bidang Konservasi Lingkungan Dan Pengendalian Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Maria Angela Novi Prasetiati, Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat (BP2D), Erlina Dalisaputra, peneliti BP2D, Wara Asfiya, Peneliti Badan Riset Inovasi Sosial (BRIN), Djunijanti Peggie, Kepala Desa Sindangsari, Satgas Citarum, dan Ketua RW 08 Sindangsari.
"Program ini merupakan sarana ilmu pengetahuan dan penelitian satu pintu dan multi sektor sinergi antara Pertamina dan DLH yang hasilnya akan menjadi rekomendasi dalam menentukan kebijakan. BP2D dan BRIN mengungkapkan adanya potensi ekowisata dan kelayakan taman kehati sebagai taman polinator. Simbiosis mutualisme dan kesehatan taman kehati Kiarapayung serta sebagai edukasi dan potensi ekonomi," ungkap Erlina Dalisaputra melalui pernyataan tertulis, Minggu (20/8/2023).
Fuel Terminal Manager Bandung Group Takim menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu program kerjasama pentahelix antara Pertamina dan Pemerintah Daerah (DLH) dan merupakan salah satu program TJSL Perusahaan di bidang lingkungan.
Harapannya program ini mampu memberikan manfaat positif terhadap fungsi hidrologis dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dimulai sejak 2020, kegiatan yang dilaksanakan berupa penanaman, pengayaan, dan penyulaman jenis tanaman lokal, langka dan endemik di Jawa Barat.
Adapun kegiatan penelitian rosot karbon yang merupakan hasil kerja sama dengan BP2D dan BRIN, serta pembaharuan dalam pembuatan taman kupu-kupu. Inovasi taman kupu-kupu bertujuan untuk membantu penyerbukan tanaman dan meningkatkan keseimbangan ekosistem agar terus terjaga pelestariannya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Eko Kristiawan menyampaikan bahwa program Greenpartner hasil kerja sama antara FT Bandung Group dengan DLH Provinsi Jawa Barat yang telah dimulai sejak tahun 2020 ini diharapkan dapat berkelanjutan untuk bersinergi dengan banyak pihak dalam rangka mengkonversi emisi gas buang menjadi bagian dari penghijauan serta memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-15.
"Sejalan dengan kontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui program Greenpartner ini, kami berkomitmen penuh dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, serta turut memberikan perubahan positif di sektor pariwisata dan ekonomi lokal," tutur Eko.
Program Greenpartner merupakan salah satu bentuk kolaborasi efektif Pertamina dengan DLH Provinsi Jawa Barat yang menitikberatkan pada proses konversi emisi gas buang dan menurunkan pencemaran udara.
Program yang dilaksanakan tahun ini merupakan pengembangan dari Program Greenpartner 7.0 yang telah dilaksanakan sebelumnya, yakni kegiatan penanaman tanaman endemik langka dan peletakan patok permanen rosot karbon (tempat penyimpanan karbon/carbon sink) pada 2022 lalu.
Hadir dalam kegiatan FT Manager Bandung Group, Takim, Kepala Bidang Konservasi Lingkungan Dan Pengendalian Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Maria Angela Novi Prasetiati, Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat (BP2D), Erlina Dalisaputra, peneliti BP2D, Wara Asfiya, Peneliti Badan Riset Inovasi Sosial (BRIN), Djunijanti Peggie, Kepala Desa Sindangsari, Satgas Citarum, dan Ketua RW 08 Sindangsari.
"Program ini merupakan sarana ilmu pengetahuan dan penelitian satu pintu dan multi sektor sinergi antara Pertamina dan DLH yang hasilnya akan menjadi rekomendasi dalam menentukan kebijakan. BP2D dan BRIN mengungkapkan adanya potensi ekowisata dan kelayakan taman kehati sebagai taman polinator. Simbiosis mutualisme dan kesehatan taman kehati Kiarapayung serta sebagai edukasi dan potensi ekonomi," ungkap Erlina Dalisaputra melalui pernyataan tertulis, Minggu (20/8/2023).
Fuel Terminal Manager Bandung Group Takim menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu program kerjasama pentahelix antara Pertamina dan Pemerintah Daerah (DLH) dan merupakan salah satu program TJSL Perusahaan di bidang lingkungan.
Harapannya program ini mampu memberikan manfaat positif terhadap fungsi hidrologis dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dimulai sejak 2020, kegiatan yang dilaksanakan berupa penanaman, pengayaan, dan penyulaman jenis tanaman lokal, langka dan endemik di Jawa Barat.
Adapun kegiatan penelitian rosot karbon yang merupakan hasil kerja sama dengan BP2D dan BRIN, serta pembaharuan dalam pembuatan taman kupu-kupu. Inovasi taman kupu-kupu bertujuan untuk membantu penyerbukan tanaman dan meningkatkan keseimbangan ekosistem agar terus terjaga pelestariannya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Eko Kristiawan menyampaikan bahwa program Greenpartner hasil kerja sama antara FT Bandung Group dengan DLH Provinsi Jawa Barat yang telah dimulai sejak tahun 2020 ini diharapkan dapat berkelanjutan untuk bersinergi dengan banyak pihak dalam rangka mengkonversi emisi gas buang menjadi bagian dari penghijauan serta memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-15.
"Sejalan dengan kontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui program Greenpartner ini, kami berkomitmen penuh dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, serta turut memberikan perubahan positif di sektor pariwisata dan ekonomi lokal," tutur Eko.
(nng)