Euro Pulih, Rupiah Ditutup Masih Terdepresiasi

Senin, 20 Februari 2017 - 17:13 WIB
Euro Pulih, Rupiah Ditutup Masih Terdepresiasi
Euro Pulih, Rupiah Ditutup Masih Terdepresiasi
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup masih belum mampu bergerak menguat sejak pembukaan tadi pagi. Pelemahan rupiah sore ini di tengah mulai pulihnya euro terhadap USD dan yen.

Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini ditutup di level Rp13.353/USD atau lebih buruk dari posisi akhir kemarin yang ditutup di level Rp13.330/USD. Rupiah bergerak dengan kisaran harian Rp13.320-Rp13.358/USD.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah berakhir pada posisi Rp13.354/USD atau melemah dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.333/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran level Rp13.336-Rp13.363/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah berada di level Rp13.370/USD atau masih tidak lebih baik baik dari posisi akhir pekan kemarin yang berada di level Rp13.340/USD.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.352/USD. Posisi ini tersungkur jauh dari posisi akhir pekan kemarin yang berada di level Rp13.328/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Senin (20/2/2017), euro terhadap USD pulih setelah adanya pembicaraan untuk menemukan kandidat kesatuan kiri terkait pemilihan presiden Prancis yang menunjukkan sedikit tanda kemajuan.

Sosialis Benoit Hamon dan saingan Jean-Luc Melanchon sedang mendiskusikan kerja sama dalam upaya mereka untuk melemahkan euro dan didukung yen.

Mata uang umum naik sekitar 0,1% terhadap USD dan naik 0,3% terhadap yen pada awal perdagangan di Eropa. Sementara USD juga naik 0,1% menjadi 113,08 setelah diberikan kembali beberapa kenaikan semalam.

Pada awal 2017 di pasar mata uang telah didominasi oleh kekecewaan dengan awal kebijakan fiskal dan pajak Presiden AS Donald Trump, kembali perdagangan reflation pada dolar untuk mendorong repatriasi modal ke Amerika Serikat dan meningkatkan pengeluaran.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8108 seconds (0.1#10.140)