Tunggu Lampu Hijau dari Arab, BIJB Siap Terbangkan Jamaah Umrah per September 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati berharap bisa memberangkatkan jamaah umroh pada tahun ini. Direktur Utama PT BIJB, Salahuddin Rafi mengatakan, per September 2020, pihaknya akan menawarkan charter pesawat untuk merealisasikan penerbangan umroh.
“Yang mengkoordinir ada di Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar bersama federasi travel umrah, Garuda dan BIJB. Penerbangan umroh bisa terlaksana asalkan Arab Saudi membuka pintu penerbangan untuk jamaah umrah,” kata Rafi dihubungi di jakarta, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Pengumuman! Izin Umroh Mulai Agustus Dipindah ke BKPM )
Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi tahun ini masih membatasi jumlah jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji sehubungan pandemi global Covid-19.
Adapun di dalam negeri, penerbangan haji melalui maskapai Garuda Indonesia juga dibatalkan karena kondisi Covid-19. Sedangkan penerbangan umrah baru dibuka tiga bulan setelah pelaksanaan haji usai.
“Angkutan haji tahun ini dibatalkan, makanya kita siapkan semoga ada lampu hijau dari pemerintah Arab Saudi untuk membuka penerbangan jamaah umrah,” harapnya. (Baca juga: Aparat Saudi Tangkap 900 Orang yang Coba Masuk Secara Ilegal ke Situs Suci )
Pada tahun ini, tidak ada keberangkatan jemaah haji dari Indonesia. Oleh karena itu dia memprediksi akan ada peningkatan jumlah jemaah umrah jika memang pada September mendatang pemerintah Arab Saudi membuka kembali pintu untuh jemaah asal Indonesia.
“Rencana membuka layanan umrah ini juga sesuai dengan survei kami kepada konsumen dimana 62% masyarakat ingin terbang, meski dengan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra sangat berharap penerbangan umrah bisa dibuka kembali. Menurut dia, pihaknya juga terus berkoordinasi bersama pemerintah daerah Jawa Barat merealisasikan penerbangan umrah dari BIJB. (Baca juga: Keuangan Garuda Morat Marit, Dirut: Tolong Bisikin ke Presiden Buat Perjalanan Dinas )
“Kami sudah terkonfirmasi, tentu kita sangat berharap penerbangan umrah ini bisa dibuka kembali, apalagi mengingat tahun ini penerbangan jamaah haji ditiadakan dan itu sangat menggerus pendapatan kami,” ucap Irfan.
“Yang mengkoordinir ada di Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar bersama federasi travel umrah, Garuda dan BIJB. Penerbangan umroh bisa terlaksana asalkan Arab Saudi membuka pintu penerbangan untuk jamaah umrah,” kata Rafi dihubungi di jakarta, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Pengumuman! Izin Umroh Mulai Agustus Dipindah ke BKPM )
Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi tahun ini masih membatasi jumlah jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji sehubungan pandemi global Covid-19.
Adapun di dalam negeri, penerbangan haji melalui maskapai Garuda Indonesia juga dibatalkan karena kondisi Covid-19. Sedangkan penerbangan umrah baru dibuka tiga bulan setelah pelaksanaan haji usai.
“Angkutan haji tahun ini dibatalkan, makanya kita siapkan semoga ada lampu hijau dari pemerintah Arab Saudi untuk membuka penerbangan jamaah umrah,” harapnya. (Baca juga: Aparat Saudi Tangkap 900 Orang yang Coba Masuk Secara Ilegal ke Situs Suci )
Pada tahun ini, tidak ada keberangkatan jemaah haji dari Indonesia. Oleh karena itu dia memprediksi akan ada peningkatan jumlah jemaah umrah jika memang pada September mendatang pemerintah Arab Saudi membuka kembali pintu untuh jemaah asal Indonesia.
“Rencana membuka layanan umrah ini juga sesuai dengan survei kami kepada konsumen dimana 62% masyarakat ingin terbang, meski dengan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra sangat berharap penerbangan umrah bisa dibuka kembali. Menurut dia, pihaknya juga terus berkoordinasi bersama pemerintah daerah Jawa Barat merealisasikan penerbangan umrah dari BIJB. (Baca juga: Keuangan Garuda Morat Marit, Dirut: Tolong Bisikin ke Presiden Buat Perjalanan Dinas )
“Kami sudah terkonfirmasi, tentu kita sangat berharap penerbangan umrah ini bisa dibuka kembali, apalagi mengingat tahun ini penerbangan jamaah haji ditiadakan dan itu sangat menggerus pendapatan kami,” ucap Irfan.
(ind)