BEI: Saham Freeport Anjlok Tak Pengaruhi Rencana IPO di RI
A
A
A
JAKARTA - Harga saham PT Freeport-McMoran Inc (FCX:US) tercatat terus mengalami penurunan atau anjlok. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, hal itu tidak memengaruhi rencana pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal Indonesia.
Tito menuturkan, turunnya harga saham pemilik PT Freeport Indonesia ini belum bisa diketahui alasan pastinya. Sebab, tambang Freeport tidak hanya ada di Tanah Air.
(Baca Juga: Chappy Hakim Mundur, Bos BEI Batal Kunjungi Freeport Lagi)
"Enggak ada hubungannya, itu saham Freeport internasional yang punya Freeport Indonesia, kan beda. Dia mempunyai tambang-tambang di seluruh dunia, saya enggak tahu gara-gara (tambang) yang mana turun," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Menurutnya, soal anjloknya saham Freeport McMoran tidak berbanding lurus dengan minat investor jika Freeport Indonesia jadi IPO. Diperkirakan saham Freeport tetap dinikmati ketika masuk ke pasar modal Indonesia.
"Kan ini tambang di Indonesia sendiri yang mau go public. Tambangnya banyak di negara lain juga," kata Tito.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menyampaikan, Freeport Indonesia akan membawa dampak positif jika melantai di BEI. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu dinilai masih memiliki fundamental bagus.
"Saya kira positif kalau misalnya Freeport masuk ke bursa sangat positif, itu yang kita harapkan. Sebenarnya BEI sangat membutuhkan perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental bagus tercatat di BEI," tuturnya.
Tito menuturkan, turunnya harga saham pemilik PT Freeport Indonesia ini belum bisa diketahui alasan pastinya. Sebab, tambang Freeport tidak hanya ada di Tanah Air.
(Baca Juga: Chappy Hakim Mundur, Bos BEI Batal Kunjungi Freeport Lagi)
"Enggak ada hubungannya, itu saham Freeport internasional yang punya Freeport Indonesia, kan beda. Dia mempunyai tambang-tambang di seluruh dunia, saya enggak tahu gara-gara (tambang) yang mana turun," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Menurutnya, soal anjloknya saham Freeport McMoran tidak berbanding lurus dengan minat investor jika Freeport Indonesia jadi IPO. Diperkirakan saham Freeport tetap dinikmati ketika masuk ke pasar modal Indonesia.
"Kan ini tambang di Indonesia sendiri yang mau go public. Tambangnya banyak di negara lain juga," kata Tito.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menyampaikan, Freeport Indonesia akan membawa dampak positif jika melantai di BEI. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu dinilai masih memiliki fundamental bagus.
"Saya kira positif kalau misalnya Freeport masuk ke bursa sangat positif, itu yang kita harapkan. Sebenarnya BEI sangat membutuhkan perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental bagus tercatat di BEI," tuturnya.
(izz)