Rencana Investasi Raja Salman Saat Tur Asia

Senin, 27 Februari 2017 - 14:57 WIB
Rencana Investasi Raja Salman Saat Tur Asia
Rencana Investasi Raja Salman Saat Tur Asia
A A A
JAKARTA - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud memulai lawatan tur Asia selama sebulan untuk membangun kedekatan dengan dunia di negara berkembang dalam bidang energi serta peluang investasi lainnya. Selain itu pihak kerajaan juga diyakini bakal menawarkan investasi, terkait penjualan saham pada perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco.

(Baca Juga: Arab Saudi Jual Saham Perusahaan Minyak Nasional USD2 Triliun
Dilansir Reuters, kerajaan Arab Saudi sebelumnya pernah mengumumkan rencana ambisius reformasi mereka sejak dua tahun lalu yang diharapkan bakal mereka wujudkan saat melakukan tur Asia ke Malaysia, Indonesia, Jepang dan China. Dalam kunjungannya, Raja Salman bakal didampingi oleh Menteri Energi Khalid al-Falih dan Eksekutif Aramco.

Perjalanan ini merupakan yang pertama untuk Raja Salman di luar Timur Tengah dan Afrika Utara sejak dirinya mengunjungi Amerika Serikat pada 2015, lalu. Sumber terdekat terhadap Reuter menerangkan pejabat Saudi kabarnya tertarik menawarkan penjualan 5% saham di Aramco kepada investor Asia yang diharapkan menjadi IPO terbesar di dunia yang bakal dilakukan 2018, mendatang.

(Baca Juga: Kedatangan Raja Salman Diharapkan Bawa Investasi Rp332,55 Triliun
Bank-bank Asia dan perusahaan di Asia juga diharapkan memainkan peran utama dalam rencana kerajaan untuk mengembangkan industri non-minyak dan memperluas investasi internasional. Semua ini disebutkan menjadi bagian dari pengekspor minyak dunia tersebut untuk mengurangi ketergantungan pendapatan kepada sektor migas. Pihak kerajaan sendiri pada Agustus lalu, telah meneken 15 perjanjian awal dengan China.

Kesepakatan antara China dan Arab Saudi di antaranya terkait pembangunan perumahan, proyek saluran air hingga penyimpanan minyak untuk memperkuat reformasi ekonomi yang dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman. Selain itu kerajaan juga sepakat untuk menginvestasikan hingga USD45 miliar pada teknologi baru dengan Jepang SoftBank Group.

Sementara saat mendorong upaya diversifikasi, Arab Saudi pada saat yang sama juga berusaha mengukuhkan dirinya posisinya sebagai eksportir minyak terbesar di dunia dan membuat dirinya sebagai pemasok minyak dominan untuk pasar negara berkembang di Asia. Saat China menantang Amerika Serikat sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, Saudi justru bersaing bersama Rusia menjadi pemasok papan atas.

Di sisi lain saat mengunjungi Malaysia, sejak minggu kemarin Aramco diharapkan menandatangani perjanjian untuk berkolaborasi dengan perusahaan minyak Malaysia yakni Petroliam Nasional Bhd (Petronas) terkait proyek kilang dan pembangunan terpadu petrokimia (cepat). Kerja sama juga dilakukan di bidang keamanan dan militer, dimana Malaysia dan Indonesia tercatat sebagai anggota dari Aliansi Militer Islam Arab yang terbentuk lebih dari setahun yang lalu.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4094 seconds (0.1#10.140)