Kinerja Perbankan Syariah 2016 Tumbuh Positif

Kamis, 02 Maret 2017 - 05:40 WIB
Kinerja Perbankan Syariah 2016 Tumbuh Positif
Kinerja Perbankan Syariah 2016 Tumbuh Positif
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan bisnis perbankan syariah terus bergerak ke arah positif. Ini terlihat dari peningkatan aset dari posisi Desember 2015 sebesar Rp296,26 triliun atau meningkat 20,33% menjadi sebesar Rp356,50 triliun di Desember 2016.

Selain itu dari sisi pembiayaan mencapai Rp249,09 triliun atau naik 16,40% dari tahun sebelumnya sebesar Rp213,99 triliun.

"Sedangkan dari perolehan dana pihak ketiga pada Desember 2016 mencapai Rp279,33 triliun atau tumbuh 20,83% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp231,17 Triliun," ujar Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Agus Sudiarto di Jakarta, Rabu (1/3/2017)

Adapun posisi laba bersih per Desember 2016 mencapai Rp2,09 triliun, atau tumbuh 17,36% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp1,78 triliun.

Dan saat ini pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia terus menunjukkan ke arah positif, dimana tahun 2016 lalu bergabungnya Bank Aceh menjadi Bank Syariah menjadi spirit baru untuk terus memajukan industri syariah. Dengan bergabungnya Bank Aceh, lanjut dia, diharapkan market share perbankan syariah dapat mencapai 5%.

Hal yang sama juga diungkapkankan Direktur Utama BNI Syariah, Imam T Saptono. Sejalan dengan Hasanah Lifestyle, BNI Syariah akan selalu mengedepankan nilai-nilai Hasanah, salah satunya memberikan manfaat bagi sesama. Menurutnya, sinergi antar Bank Syariah harus terus dilakukan untuk menggiatkan pergerakan perbankan syariah di Indonesia.

“Kami menyadari bahwa sinergi antar Bank Syariah dibutuhkan untuk eksis di Indonesia. Untuk itulah BNI Syariah hadir membawa inovasi-inovasi untuk memajukan industri syariah," ujar dia.

Bahkan, kata Imam, pada akhir tahun 2016, market share BNI Syariah terhadap industri perbankan syariah berhasil mencapai 7,94% dengan memberikan kontribusi laba sebesar 13,23%.

Kinerja BNI Syariah tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif dengan posisi laba Rp277,37 miliar atau meningkat 21,38% dari Desember 2015 sebesar Rp228,52 miliar. Kenaikan laba didukung komposisi rasio dana murah (CASA) yang meningkat 47.63% lebih baik dari tahun sebelumnya sebesar 46,15%. Dan efisiensi penurunan biaya operasional (BOPO) menjadi 87,67%, dimana sebelumnya sebesar 89,63%.

Sementara dana pihak ketiga mencapai Rp24,23 triliun, tumbuh 25,41% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp19,32 triliun. Dia melanjutkan, dari segi aset BNI Syariah terus mengalami pergerakan positif yakni posisi per Desember 2016 sebesar Rp28,31 triliun atau naik 23.01% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp23,01 Triliun.

"Hal ini didukung dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp20,49 triliun yang terbagi menjadi empat segmen, diantaranya ritel produktif dan komersial Rp8,00 triliun, pembiayaan konsumer Rp10,91 triliun, pembiayaan mikro Rp1,20 triliun dan hasanah card sebesar Rp367,59 miliar, dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan (NPF) di bawah tiga persen," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5646 seconds (0.1#10.140)